Follow Us @soratemplates

Selasa, 20 Februari 2018

Tips Mengatasi Anak Yang Tempramental

sumber foto: parents.com

Selamat malam semuanya,

      Kali ini saya akan sedikit memberikan tips mengatasi anak yang Tempramental. Tempramental adalah suatu sikap yang membuat anak emosinya sering kali meledak-ledak atau pemarah. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan anak menjadi tempramental antaralain : adanya konflik keluarga sehingga kurangnya kasih sayang, orangtua yang terlalu otoriter, terlalu memanjakan anak, ataupun pengaruh exsternal misalnya dari tontonan kartun, game, salah pergaulan dll.

     Sebanarnya wajar kalau anak sekali-kali mendapatkan rasa marah, Tetapi, kalau sampai memaksa atau menjerit. Itu menjadi tidak wajar. Kasusnya hampir sama seperti di sekolah . Ada anak yang disebut jeger karena dikenal emosinya sering meledak-ledak sehingga ditakuti temannya.


     Apabila saya perhatikan dari sudut pandang guru. Anak seperti ingin mendominasi srata paling tinggi di pergaulan yaitu dengan cara mengikuti temannya yang dipandang terhormat. Hanya saja menjadi tidak seimbang apabila anak kelas 1 ikutan "nimbrung" dengan kakak kelasnya yang lebih tinggi. Ada semacam pengakuan kalau si A sudah dianggap "gaul" apabila bisa mengikuti kakak kelasnya. Masalahnya, kakak kelasnya yang bagaimana yang harus diikuti.
    Oleh karena itu, ini ada beberapa  Tips Mengatasi Anak yang Tempramental yaitu :

1. Jawablah Santai

      Terkadang anak senang apabila orang yang didekatnya menjadi ikutan panik sehingga ia bisa meneruskan jurus mautnya yaitu, tangisan dan jeritan. Sehingga akhirnya dia akan memberikan persyaratan agar keinginannya dituruti. ending yang bahagia kan? anak diam dengan sendirinya setelah persyaratan dipenuhi.
      Percaya ga, kalau dengan sistem seperti itu terus-menerus membuat anak menjadi seperti "perampok" dan kita sanderanya. Semua akan kita berikan termasuk harta kita asalkan kita dibebaskan dari semua tekanan. Mendidik anak menjadi perampok tak ada di benak siapapun. Jangan salahkan siapapun apabila penjara mulai penuh. Mungkin, kita yang mendidik mereka menjadi seperti itu.
      Saya mempunyai seorang siswi yang hobinya menangis. Bayangkan saja, di "toel" sedikit dia langsung menangis, temannya lupa tidak mengajaknya jajan langsung menangis. Bahkan, gurunya lupa menyebutkan namanya saja dia menjadi menangis. Apabila melihat dari latar belakang keluarganya yang broekenhome membuat dia ingin perhatikan, tetapi caranya salah.

2. Buatlah Peraturan Dasar 


sumber foto : google

      Anak tak bisa "ujug-ujug" diberi peraturan harus begini dan begitu. Anak perlu diberi pemahaman peraturan yang harus dipatuhi bersama, kita dan anak. Anak akan lebih loyal kepada orang yang dewasa yang komitmen.

3. Kontak Fisik

      Kontak fisik kadang dibutuhkan. Meskipun, seringkali ada yang melawan karena gengsi ataupun butuh waktu sendiri, tetapi kehangatan adalah sesuatu yang mereka butuhkan disaat "galau" seperti itu. Mereka membutuhkan elusan di punggung ataupun di kepala yang diartikan sebagai dukungan kepada mereka.

4. Buatlah sesuatu yang membuat dia tertawa

     
      Buatlah sesuatu yang lucu, sehingga sesaat ia bisa melupakan rasa amarahnya yang meluap-luap. Jangan terlalu serius dengan anak yang tempramental. Ada yang bilang marah itu menimbulkan radiasi, tetapi kita harus menangkalnya dengan lawannya yaitu sesuatu yang membuat dia tertawa. buatlah anekdot yang lucu atau membuat mimik yang lucu.

5. Jadilah Pendengar yang baik
sumber foto: darunnajah.com

     Kadangkala marah juga tak perlu di respon. Kita hanya perlu menjadi pendengar yang baik. Jangan menjadi sok tahu akan sesuatu hal apalagi membandingkan. Mereka hanya perlu meluapkan "uneg-uneg" dengan bercerita sambil menangis dan menjadi lelah. Setelah lelah maka otomatis marah itu akan berkurang. Berikan saran yang seperlunya. Janganlah menghakimi cukup beri dukungan apapun itu meskipun hanya sebuah senyuman karena itu sangat berarti di kondisinya saat itu.

ODOPbatch5#



 

   
Trima kasih sudah berkunjung ^_^.

14 komentar:

  1. Balasan
    1. Sama-sama mbak mariatul kiftiah. Salam kenal ya mbak 😀😀😀

      Hapus
  2. Makasih tipsnya kak.. kebetulan kemarin ngadepen anak yg temperamental.. sempet bingung mau diapain..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak. Alhamdulillah ada manfaatnya. Salam kenal ya mbak lina fauziyyah.

      Hapus
  3. Tips nya sangat bermanfaat bagi orang tua, terimakasih, smangat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama. Alhamdulillah kalau bermanfaat buat orang tua juga. Salam kenal ya mbak putri lexiana.

      Hapus
  4. Makasih mbak aisyah tipsnya bermanfaat ^_^

    BalasHapus
  5. Sama-sama mbak leska 😀😀😀

    BalasHapus
  6. Wah bermanfaat banget ini tips nya mbak. Kudu dicatet trus dipraktekin. Thanks ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak nurul. Alhamdulillah kalau bermanfaat.😁😁

      Hapus
  7. Kak Aisyah, aku jadi salfok sama Oppa Lee Seung Gi, Heuheuheuuu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha😂😂😂. Ternyata aq ada temennya.. tos mbak e. ✋✋✋

      Hapus
  8. Tulisannya bermanfaat mb Aisyah..
    Terima kasih

    BalasHapus

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...