Follow Us @soratemplates

Jumat, 16 Februari 2018

Isu oh isu

Selamat siang semuanya. Kali ini saya akan menulis artikel yang berjudul isu oh isu.

Karena saya mengajar yang dekat dengan beberapa pesantren yang salah satunya pesantren yang cukup terkenal yaitu Pesantren Huda di Manonjaya. Kalau dari sekolah sekitar 5 menitan kalau ditempuh dengan motor kecepatan 65 km/jam.

Beberapa waktu lalu ada isu kalau ada ulama yang disiksa di sekitar daerah sini oleh oknum. Sehingga, di bawa ke kantor polisi dan lain sebagainya. Beritanya berbeda-beda 

Banyak berita yang beredar dimasyarakat sehingga akhirnya ulama harus dijaga 24 jam salah satunya adalah dengan ngeronda. Bahkan, anak didikku ikut-ikutan ngeronda ( belum tau ikut atau ga, tetapi yang namanya anak SD biasanya suka ikut-ikutan )

Menonton di acara di televisi saja sudah pusing kepala apalagi mendengar langsung dan harus berada di TKP setiap hari.

Pagi ini, seperti biasanya saya masuk sekolah. Dan hampir setiap hari di iringi dengan gossip yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Salah satu yang terbaru adalah cat merah yang ditemukan di rumah salah satu pengurus pesantren . Katanya, tanda dari oknum dan semakin rajinlah merondanya.

Yang ingin saya garis bawahi, sebagai masyarakat awam kita jangan menelan mentah-mentah isu apapun.  Apalagi masyarakat yang berada di sekitar itu. Karena saya kondisinya hampir setiap hari ada saja berhembus berita yang berbeda. 

Beda orang beda lagi ceritanya. Jadilah pendengar yang baik ya.^_^

Saya menyamarkan namanya. Inisial pak A. Jadi, pak A katanya bertemu langsung dengan si penangkap santri/ustadz tersebut. Bertemu juga masih di seputaran masjid di Manonjaya. Sebut saja Pak B. Selepas sholat keduanya berbincang.

Sebenarnya paling enak tulisannya pake basa Sunda, Tetapi saya terjemahkan saja.

Intisari dari percakapan itu adalah pak B mengaku kalau dialah yang menangkap santri bukan ustadz ternyata. Dan merasa aneh dengan berita yang berkembang.

Alasannya adalah karena orang tersebut mencurigakan. Santri tersebut menggunakan pakaian yang menurut dia kurang pantas. Saat dia bertanya . "  bade kamana? " jawabnnya dari " Pesantren A" saat di konfirmasi ternyata pesantren A tidak punya santri namanya dia. Dan dia mulai mengubah-ubah nama. Dan seterusnya mulai berbohong.Tetapi, tidak sampa ke kantor polisi.

Usut punya usut ternyata memang benar di santri dari Pesantren A, Tetapi baru dua minggu masuk dan berasal dari Sumatra.

Sampai sekarang pun berita masih simpang siur. Berita sudah masuk ke masyarakat  dan beragam opini muncul.

Tetapi, yang jelas sisi positifnya ngeronda digalakan lagi baik muda maupun tua sekarang ikut ngeronda.

Isu oh isu selalu ada isu selama kita bersosialisasi. Sebenarnya ini hanya secuil kisah yang aku ceritakan tentang isu di masyarakat.

Saya tidak bisa mengatakan yang ini benar dan yang ini salah. Saya hanya menceritakan isu yang berhembus di lingkungan saya.

Semoga bisa menjadi renungan untuk kita semua.  Peace ^_^

ODOPbatch5#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...