Follow Us @soratemplates

Minggu, 11 Februari 2018

Mengapa Anak Memukul Temannya di Sekolah?

Mungkin ini dilema para guru. Ada siswa yang gemar memukul temannya di kelas.

Ini juga kejadian juga di kelasku. Ada satu anak yang bisa dibilang "hobi" memukul temannya di kelas. Dan menurutku sebagai guru kelasnya ini seperti sindrom memukul yang dia belum sadar kalau hal itu salah.

Kalau bisa saya bilang memukul itu seperti "penyakit menular"

Saya samarkan namanya. Namanya Robi usianya baru 9 tahun. Badannya paling tinggi dan berisi jika dibandingkan dengan teman sekelasnya.

Apabila ada yang kurang berkenan sedikit saja baik itu ucapan, perbuatan atau isu yang kurang sedap. Tak khayal jitakan, pukulan, tendangan bahkan tamparan. Yang paling mengherankan hal tersebut ia lakukan pada saat ada guru di sampingnya

Sejujurnya sudah banyak guru yang mengingatkannya baik dengan ucapan dan pukulan. Bahkan, sampai sedikit keraspun sudah pernah. Tetapi, tidak ada yang berhasil.

Sebagai wali kelasnya saya melakukan konseling dengan Robi.

Guru: "Bi kenapa suka mukul?"
Robi: "Da emang harus dipukul bu, nu nakal kudu di pukul" sambil mengepalkan tangannya memukul meja.
Guru: " memangnya mereka nakalnya gimana?"
Robi: " sok moyokan (mengolok-olok)

Memang teman sekelasnya suka mengolok-ngoloknya karena senang saat Robi terpancing amarahnya kemudian mengejar mereka berlarian mengelilingi kelas.

Guru: " tetapi jangan di balas dipukul. Pukul itu sakit . Obi mau ga di pukul ga kan?"
Robi: " da, tetep bu anak nu kitu kudu di pukul supaya jera bu..!!"
Guru : " kata siapa anak yang nakal harus dipukul?" Mulai memancing
Robi : " Saur mamah abi (mamah robi) anak nu nakal kudu di pukul bu" ia menjawab polos.
Guru : " Obi, suka dipukul sama mamah? "
Robi : dengan malu-malu. " osok(suka) bu. "
Guru : " Robi suka ga dipukul sama mamah?"
Robi : " ga bu, nyeuri pisan (sakit sekali) "
Guru : " teman kamu juga sama sakit. Ada saatnya teman-teman kamu ingin bercanda tetapi ga mukul. Semakin kamu sensitif begini. Masalahnya ga akan selesai. Belajar sabar ya nak.

Setiap orang punya kesalahan belajar memafkan ya.. kita manusia biasa wajar kalau salah. Ibu bisa salah, Robi bisa salah begitu juga teman-teman kamu. Ga setiap masalah harus di akhiri dengan pukulan.  Robi mau masuk surga kan. Sayangi teman-teman kamu belajar bercandanya yang baik jangan keterlaluan . Nanti ibu yang bilang ke teman kamu supaya mereka berhenti mengolok-olok. Oke, karena sebentar lagi waktu istirahat hampir selesai istirahat jajan dulu baru masuk kelas"

Robi : " iya bu " jawabnya sambil meninggalkan ruangan.

Ternyata memang di rumahnya memang benar. Sering di pukuli berdasarkan penuturan guru lain yang juga bibinya. 

Memang sulit mengubah pandangan kalau anak nakal harus dipukul sebagaimana yang dicontohkan oleh orang tuanya. Sebenarnya bagus disiplin. Tetapi, tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan pukulan dan jeweran.

Sebenarnya efek dari orang tua sering memukul bukan hanya jadi balas memukul di sekolah.

Robi punya adik di kelas 2. Justru keadaannya berbanding terbalik. Dia jadi pribadi yang tertutup , sensitif, dan cengeng. Apapun yang terjadi dia selalu jadi bahan bullyan. Kakaknya membully temannya sedangkan adiknya jadi lemah dan sering jadi bahan bullyan.

Meskipun, begitu ada juga orang tua yang lemah lembut tetapi anaknya salah memilih pergaulan, tontonan dan game yang bisa menjadi pemicunya.

Anak-anak pencontoh yang paling baik. Jangan sepelekan mereka. Memorinya sangat terekam meskipun kelihatan tidak memperhatikan.

Intinya kita boleh tegas tetapi jangan sampai memukul yang berlebihan. Anak lebih suka di cintai dan di sayangi. Itu membuat mereka semangat belajar dan belajar menyayangi temannya. 

ODOPbatch5#

4 komentar:

  1. Kalau saya ngajarin anak, boleh mukul kalau dia dipukul duluan. 😁

    Soalnya saya kan nggak bisa selalu ada buat back up dia, jadi dia harus belajar melindungi dirinya sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin pada situasi yang benar-benar genting itu bisa pak 😁 kalau bisa melapor dulu k guru kelas.

      Tetapi, ini berdasarkan pengalaman saya. Sering kali yang membalik memukul biasanya sering disalahkan juga karena biasanya memukulnya lebih keras dibandingkan dengan yg pertama.

      Namanya masih anak SD sering khilaf belum bisa mengerti bela diri untuk melindungi atau membalas memukul seperlunya.

      Yang jelas bukan balas memukulnya tetapi bagaimana dia pintar mengontrol emosinya. Begitu pak.😀😀😀😀

      Hapus
  2. Jgn dipukul, pukul sakit.
    nanti kmu nangis, sentil aja 😂😂

    Keraspun, pun pisah dg suku katanya ya. Dlm dialog tag, bhasa non baku, pke asportof.

    Smamgat mnulis 💪💪
    #ODOP

    BalasHapus

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...