Follow Us @soratemplates

Senin, 29 Januari 2018

Layangan dan Prahara

Senin,29 Januari 2018



Saat mendapat undangan Tantang ke-2 ODOPBatch5 sebenarnya saya sedang berada di kelas mengajarkan hubungan sebab akibat di pelajaran bahasa Indonesia.

Tetapi, saat membuka lembar berikutnya adalah sebuah puisi tentang "Asyiknya Bermain Layang-layang " . Sekilas hanya sekedar memenuhi rasa penasaran saya bertanya kepada anak-anak di kelas

"Disini siapa yang suka bermain layang-layang?" Saya bertanya kepada anak-anak. Hampir satu kelas yang berjumlah hampir 20 orang tersebut mengacungkan tangan.

"Di sakola bu upami sore osok seeur nu maen layangan mung ayena mah hujan da tara aya?

" Salah satu anak bernama Robi memberikan penjelasan. yang artinya mereka suka bermain di sekolah tetapi karena sekarang musim hujan jadi tidak ada yang main layangan.

Di sekolah memang tempat menyimpan berjuta kenangan. Sekolah kompleks yang terdiri dari tiga sekolah yang bersinggungan yang membuat sebuah lapangan yang cukup besar.

Lapangan sekolah yang baru disemen.  Terdiri atas sebuah lapangan sepak bola dan dua buah lapangan voli dengan dikelilingi rumput hijau yang tumbuh subur disekelilingnya. 

"Tarikk bang" terdengar sayup-sayup suara anak-anak riang bermain layang-layang.  Bagaimana mereka riangnya bermain layang-layang. Seperti ada acara "Champion Layang-layang" mempertaruhkan nama ketiga sekolah. Bahkan seringkali ada remaja dari luar yang masuk ke dalam sekolah. Yang endingnya "gelut" sampai akhirnya ketiga sekolah menjadi "Transformer" bersatu melawan tirani ^_^


Saat mata memalingkan ke tangan salah satu anak yang berada di barisan kedua di barisan paling kanan. 

Mata bening yang polos yang banyak harapan . Saat cukup lama memandang.

Akhirnya, teringat kembali saat salah satu anak didiku yang tangannya terkena benang nurling yang sangat tajam.

Di kelasku ada dua anak kembar laki-laki namanya Epan dan Epin (mirip Upin Ipin tetapi tidak botak adiknya epin, kakaknya epan.) 

Suatu ketika disiang bolong, saat enak-enaknya istirahat. 

Akibat kurang kehati-hatian. Akhirnya terjadilah kejadian yang tidak terduga. 
Saat adiknya menarik benang dengan kuat otomatis benang yang dipegang kakaknya juga melakukan hal serupa. T

Tersayatlah tangan kakaknya sehingga mengeluargan darah yang cukup banyak . Pikiranku melayang saat itu apabila nadinya yang terkena atau tidak. Entahlah apa yang akan terjadi. Seingatku cukup banyak bekas sayatan di tangannya karena di gulung-gulung ke tangan.

Untung saja bisa di obati dengan berobat ke Bu Bidan samping SD, Sehingga tak perlu ke rumah sakit. Rasanya sekujur tubuh lemas seketika melihat sesuatu kecelakaan jarang terjadi.

Ingin marah sudah kejadian, hanya bisa  diam tak berkata apapun . Mereka berdua memang lihai dan mirip dalam berbicara. Saat  mencoba menasehati kakaknya selama hampir 30 menit sudah sangat puas seperti pidatonya Bung Karno berkoar-koar. Namun setelah beberapa saat kemudian munculan si Epan di pintu ternyata yang diceramahi  adalah adiknya  yang berkerja sama dengan kakaknya karena kakaknya inginjajan cilung dan es di luar. Gubrakkkkk  

Percakapan setelah salah sasaran yang akhirnya jadi "Mamah Dedeh" Jadilah, mereka berdua terkena ceramah. setelah meluruskan niat akhirnya bisa juga ke endingnya yang kenaaa pisan

Akhir ceramah akhirnya bertanya mengenai kondisi terakhirnya "Pan, tangannya udah sembuh belum? sudah bisa menulis ? " tanyaku saat itu. "Belum bu, masih sakit  belum bisa nulis " jawab dia sopan. Akhirnya hampir sebulan kurang 2 hari dia tidak menulis selama di sekolah. Hal tersebut dizinkan karena  orang tuanya minta supaya istirahat tidak menulis.

Hingga pada suatu hari tanpa disengaja melihat mereka sedang bermain layang-layang di dekat sekolah dengan senyum riang dan gembira.  Tangannya seakan tak merasakan sakit lagi sekalipun memegang benang yang sama. Namun ada yang mengherankan :" Mengapa menulis tidak bisa tetapi bermain layangan bisa " begitu pikirku.

Memang dunia anak-anak adalah dunia yang paling menyenangkan. mereka tak pernah putus asa dengan hal yang membuat mereka terluka. Mereka akan terus mencobanya sampai berhasil dan memenuhi keinginannya. Hal itu yang membuatku tersadar bagaimana pantang menyerahnya mereka. Berdoa semoga mereka tetap terus semangat hingga dewasa dan tercapai cita-citanya.



ODOPbatch5 # Tantangan ke-2 # Day 8




Trima kasih sudah berkunjung ^_^.

14 komentar:

  1. Wah.. Langsung dibuat tantangannya. Semangat terus, mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trima kasih 🙋🙋🙋 . Semangatt donk 💪💪

      Hapus
  2. Wiiih langsung masuk tantangan. Keren. Semangatt terus ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak nurul. Semangat juga mbak nurul ^_^

      Hapus
  3. Saya jadi kangen bermain layang-layang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama saya juga ikutan kangenn. 😆😆😆😆

      Hapus
  4. Balasan
    1. Alhamdulillah. Ini belum keren mbak masih banyak yang lebih keren dari saya. Saya mah belum ada apa-apanya.

      Hapus
  5. Tantangannya langsung di tulis...waah mantab mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trima kasih mbak. Kebetulan aja ada mang ide lewat 😄😄

      Hapus
  6. Tulisannya sudah bagus..

    Tpi kayanya kurang memenuhi tantangan, bukankah ada 3 kata yg harus tertera???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah di perbaharui mbak renee. InsyaAllah ada yang tiga kata itu. : layang-layang, sekolah, dan mata

      Hapus

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...