Follow Us @soratemplates

Minggu, 18 Februari 2018

Faktor Anak Sering Mencontek di Kelas

Mencontek adalah hal yang sering kali terjadi di kelas ataupun bidang yang lainnya.

Sebenarnya apa yang membuat siswa gemar mencontek

1. Malas

Sifat malas ingin selalu instan. Memang, perubahan zaman secara tidak langsung membuat anak tidak sabaran dalam menghadapi sesuatu. Akibatnya gampang menyerah sehingga mencontek adalah jalan keluarnya. Sebenarnya dengan mencontek bukanlah solusi malah menjadi masalah baru.

Saya mengalami ada siswa dulunya pintar. Tetapi, karena malas menjadi lebih sering mencontek teman dan membuat dia menjadi ketagihan mencontek.

2. Kurang pede

Banyak diantaranya yang mencontek bukan hanya anak yang kurang pretasi, tetapi juga yang berprestasi juga.

Saya pernah mengalami anak sebenarnya sangat pintar, Tetapi dia tidak pede kalau tanpa mencontek.

Seringlah memuji hal yang sepele sekali pun. Sejatinya anak-anak belajar bukan hanya dilarang saja. Tetapi, dipuji juga bisa menambah kepercaya diri an anak.

3. Sering bolos

Ada anak yang bolos bahkan ada yang sampai dua bulan. Kembali lagi ke mendidik mental anak. Biasanya, di kelas saya kalau ada anak yang alpa seringkali karena masalah uang jajan yang sedikit.

Anak itu bukan Raja yang harus selalu dipenuhi permintaannya. Kalau saya mengamati anak sekarang lebih seperti Raja. Jangankan orang tua yang di suruh-suruh. Gurunya saja di kelas lebih banyak disuruh daripada belajar mendengarkan.

Saya punya siswa bernama Ihsan. Dia mempunyai bapak yang (maaf kedua kakinya tidak ada) dia meskipun tak ada uang jajan selalu pergi ke sekolah. Meskipun, jarak rumahnya ke sekolah cukup jauh. Dari sekian banyak anak yang membolos sekolah karena uang jajan. Dia tetap rajin sekolah dan belajar.

Saya pernah bertemu dengan Bapaknya. Walaupun, mempunyai kekurangan, tetapi cara bicaranya menunjukan bahwa dia sesorang yang berilmu. Dia menguasai ilmu agama dan akademik dengan baik. Padahal, dia tak punya kedua kaki, Tetapi, ia tak berniat jadi pengemis di jalan. Ia adalah petani, pedagang, dan  tukang cukur di lingkungan sekitarnya.

Anak yang mengetahui proses sulitnya mendapatkan sesuatu. Akan lebih belajar empati dan memahami sesuatu.

4. Obsesi yang berlebihan

Saya pernah menemui ini. Jadi, saat sudah di koreksi saya taruh di meja. Ada anak yang sengaja membetulkan jawabannya. Dan sayangnya ini kejadian kepada si rangking 1, 2, 3, dan 4. Padahal itu sedang ujian dan sudah di koreksi pula. Sehingga pasti sudah ada catatannya.

Beberapa hal yang umum terjadi adalah saat mereka berobsesi terhadap angka yang membuat mereka menghalalkan segala cara. Dan harus segera di sadarkan kalau mencontek bukanlah solusi, tetapi masalah baru.

5. Faktor Luar

Latar belakang anak berbeda-beda. Saya pernah mendapatkan ada anak yang memar di pukul ibunya sendiri karena kesal dengan hasil belajarnya

Ada anak yang sifatnya pasrah. Mau nilai apapun ia akan terima. Karena orang tuanya kurang perhatian untuk urusan sekolahnya.

Faktor luar sangat berpengaruh kepada mental dan prestasi anak tersebut.

ODOPBATCH5#





2 komentar:

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...