Follow Us @soratemplates

Minggu, 08 April 2018

Ilalang Terluka : Bagian Kedua


sumber foto : blueocean1783's 

Sang ilalang perlahan menghilang terdengar suara jeritan terisak dari bilik rumah. Hanya  cicak yang mengintip dari balik gorden . Agus kembali menjadi korban kekerasan lagi.
“Jangan nakal, jangan main, Jangan keluyuran!!” sambil memukul Ibu mewejanginya aneka nasehat yang dipikirnya akan segera masuk saat dipukul.
Hari menjelang pagi. Agus harus berangkat sekolah. Tetapi, tubuhnya sudah panas dingin karena di masukan ke kamar mandi. Baginya sekolah adalah kata yang indah. Bisa bebas terbebas dari pukulan dan ancaman mamahnya. Meskipun, ada yang membullynya karena cara bicaranya yang tergagap. Ia menganggap itu adalah angin lalu . Tak seberapa dengan penderitaanya selama di rumah.
“ Tuh liat ada si Agus, Si Agus stress “ Kata Sabila lagi sambil ketawa cekikan “Ia stres Bila, masak ketawa-ketawa sendiri lihat kita” Kata Nazwa menambahkan.
Kali ini sekejur badannya panas. Tetapi, tetap tak menghalanginya untuk masuk sekolah. Ia merasa nyama di sekolah daripada di rumahnya.
“ Kalau menghitung perbandingan pecahan pertama kita silangkan kemudian cari yang paling besar . Dan letakan tanda yang tepat “ Bu Anisa sedang menjelaskan tentang ‘Perbandingan Pecahan’
Sesekali melihat Agus dan ia menemukan bercak baru yang lainnya. Hanya menghela nafas panjang ia menyaksikan semua itu. Tak ia gubris meskipun Agus tertidur.
“Anak-anak materi kita sudahi sampai disini saja dulu” Kata Bu Anisa menutup bukunya.
“tettt ... tett ... tett ... ” Suara bel berbunyi tanda waktunya istirahat.
“ ya kalian boleh istirahat “ kata Bu Anissa. “ Horeeeee” sahut anak-anak gembira
Semua berlarian keluar kelas dengan gembira. Kecuali, Agus yang tetap tertidur di tempatnya.
Kali ini Bu Anissa mengajak guru Kelas II dan IV untuk membuat laporan ke desa. Perihal tindakan kekerasan .
Di Kantor Kepla Desa, Bu Ai bertindak sebagai moderator menjelaskan peristiwa yang terjadi di sekolah. Dan ternyata melakukan tindakan kekerasan sudah banyak yang menjadi saksi. Bawa ada siswa kelas 3 yang menjadi korban tindakan kekerasan.
Karena takut berdampak kepada hal tidak diinginkan. Akhirnya keluhan kami diterima dan kepala desa akan membuat surat perjanjian kepada pihak yang bersangkutan.
(to be continued)
#Cerbung
#Kelas Fiksi





2 komentar:

  1. Bagus nih angkat tema kekerasan anak. Klo didalemin dengan ada beberapa sudut pandang akan lebih bagus lagi. Sudut pandang anak korban kekerasan, sudut pandang pelaku kekerasan, dan si guru. Hehe... hanya selintas ide

    BalasHapus
  2. T_T
    Bertahan ya nak, semoga kan segera kau dapatkan kebahagiaan itu.
    Amat dinanti kelanjutannya mbak.

    BalasHapus

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...