sumber foto : blueocean1783's
Sang
ilalang perlahan menghilang terdengar suara jeritan terisak dari bilik rumah.
Hanya cicak yang mengintip dari balik
gorden . Agus kembali menjadi korban kekerasan lagi.
“Jangan
nakal, jangan main, Jangan keluyuran!!” sambil memukul Ibu mewejanginya aneka
nasehat yang dipikirnya akan segera masuk saat dipukul.
Hari
menjelang pagi. Agus harus berangkat sekolah. Tetapi, tubuhnya sudah panas
dingin karena di masukan ke kamar mandi. Baginya sekolah adalah kata yang
indah. Bisa bebas terbebas dari pukulan dan ancaman mamahnya. Meskipun, ada
yang membullynya karena cara bicaranya yang tergagap. Ia menganggap itu adalah
angin lalu . Tak seberapa dengan penderitaanya selama di rumah.
“ Tuh liat ada si Agus, Si Agus stress “ Kata Sabila lagi sambil ketawa cekikan “Ia stres Bila, masak ketawa-ketawa sendiri
lihat kita” Kata Nazwa menambahkan.
Kali
ini sekejur badannya panas. Tetapi, tetap tak menghalanginya untuk masuk
sekolah. Ia merasa nyama di sekolah daripada di rumahnya.
“ Kalau menghitung perbandingan pecahan pertama kita
silangkan kemudian cari yang paling besar . Dan letakan tanda yang tepat “ Bu Anisa sedang menjelaskan tentang ‘Perbandingan
Pecahan’
Sesekali
melihat Agus dan ia menemukan bercak baru yang lainnya. Hanya menghela nafas
panjang ia menyaksikan semua itu. Tak ia gubris meskipun Agus tertidur.
“Anak-anak materi kita sudahi sampai disini saja
dulu” Kata Bu Anisa menutup
bukunya.
“tettt ... tett ... tett ... ” Suara bel berbunyi tanda waktunya istirahat.
“ ya kalian boleh istirahat “ kata Bu Anissa. “
Horeeeee” sahut anak-anak gembira
Semua
berlarian keluar kelas dengan gembira. Kecuali, Agus yang tetap tertidur di
tempatnya.
Kali
ini Bu Anissa mengajak guru Kelas II dan IV untuk membuat laporan ke desa.
Perihal tindakan kekerasan .
Di
Kantor Kepla Desa, Bu Ai bertindak sebagai moderator menjelaskan peristiwa yang
terjadi di sekolah. Dan ternyata melakukan tindakan kekerasan sudah banyak yang
menjadi saksi. Bawa ada siswa kelas 3 yang menjadi korban tindakan kekerasan.
Karena
takut berdampak kepada hal tidak diinginkan. Akhirnya keluhan kami diterima dan
kepala desa akan membuat surat perjanjian kepada pihak yang bersangkutan.
(to be continued)
#Cerbung
#Kelas Fiksi
Bagus nih angkat tema kekerasan anak. Klo didalemin dengan ada beberapa sudut pandang akan lebih bagus lagi. Sudut pandang anak korban kekerasan, sudut pandang pelaku kekerasan, dan si guru. Hehe... hanya selintas ide
BalasHapusT_T
BalasHapusBertahan ya nak, semoga kan segera kau dapatkan kebahagiaan itu.
Amat dinanti kelanjutannya mbak.