Follow Us @soratemplates

Minggu, 15 April 2018

Bejo Part Kedua : Perpisahan

April 15, 2018 0 Comments
          Di tengah panasnya jalan Tol . Suparni masih membayangi Bejo yang mulai berbuat nakal. Ditengah lalu lalang jalan tol. Ada sepasang suami istri yang tengah bertengkar. Sepertinya sedang berdebat tentang sesuatu. dari kejauhan Suparni sayup-sayup mendengar pembicaraan mereka.

  "Mas, Rocky pasti hilang disini. Apapun yang terjadi kita harus dapetin rocky mas!" Kata perempuan itu memohon sambil menangis.

 "Tenang mah, rocky pasti baik-baik saja. Besok kita cari lagi ya " Kata suaminya menenangkan.

    Meskipun berat, akhirnya pasangan suami istri itu meninggalkan jalan sembari bercakap-cakap sebelumnya dengan salah satu petugas kebersihan yang juga merupakan rekan kerja Suparni yaitu Mbak Iyem. Sekilas ia melihat pria itu memberikan selembar uang lima puluh ribuan. Dan berlalu pergi dengan mobil Mercedez Benz E Class berwarna silver.

"Bi Iyem, tadi siapa dua orang itu?" Suparni bertanya dengan penasaran.Bi Iyem menutup mulut Mbok Suparni. "Jangan berisik, takut ada yang denger. Mereka itu sedang mencari hewan peliharaannya katanya kucing mahal harganya bisa sampai jutaan rupiah. Siapa saja yang mau membantu akan dapet uang lelah dari mereka. " Kata Bi Iyem menjelaskan



"ini fotonya" Bi Iyem menunjukan foto kucing kesayangan pasutri itu yang ternyata bernama rocky.

Suparni kaget melihat foto kucing itu. "Bejo, tuanmu mencarimu . Nak, sebentar lagi kamu pulang "
Suparni berbicara dalam hati.

Sementara itu,

Di rumah terjadi hal menakutkan. Ada orang gila masuk ke kediaman Suparni dan Datino. Ternyata ada orang masuk ke kamar. Ia hendak mencuri mas kawin Suparni.

Cincin senilai 2 gram itu diambilnya dan dimasukan ke sakunya . Sesaat kemudian ada gigitan kucing di bagian saku nya sehingga robek celananya. Ternyata , si Bejo yang menggigit dan merobek celana pencuri itu.

Di saat yang bersamaan Pak Datino baru saja masuk rumah. Ia medengar suara erangan Bejo yang lagi marah. "Errrrrrr ... errr ..." Pak Datino bergegas menuju sumber suara. Dan ternyata Bejo sedang berusaha menghajar pencuri itu dengan gigitannya.

"Dasar kucing sialan kamu lagi yang menggangu!" Kata pencuri itu. Rupanya Pencuri itu kemarin juga pernah masuk ke rumah . Namun , usahanya digagalkan karena Bejo menggigit pantatnya .

"Dasar pencuri, Mati kamu !!!" Pak Datino membawa cangkul dari gudang. Pencuri yang merasa terdesak kemudian kabur melarikan diri.

"Kamu ga apa-apa kan bejo?" Pak Datino mencemaskan kondisi Bejo. Rupanya punggung Bejo terluka karena dibanting oleh pencuri itu.

"Aduh Bejo kamu terluka, Sini bapak kasih betadine dulu ya" sambil membopong Bejo ke ruang keluarga. Pak Datino dengan cekatan membersikan luka Bejo kemudian meneteskan betadine dengan pelan-pelan.

Di saat yang bersamaa pintu terbuka,

"Rocky,,, sayangg di mana kamu nak?" Seseorang berjalan masuk sambil berusaha mencari sesuatu. Di belakangnya ada Mbok Suparni dan suami dari perempuan tersebut.

"Aduh, sayang kenapa punggung kamu rocky ?" Perempuan itu hsteris melihat kucing kesayangannya terluka.

"Ini sama mbok ?" Tanya Pak Datino penasaran.

"Ini Pak Reza dan Ibu Astuti, mereka majikannya Bejo mas. Ternyata Bejo itu adalah Rocky yang dicari-cari oleh Ibu ini. Dia kehilangan kucingnya saat mobilnya mogok di km 125 sebulan yang lalu " Jelas Mbok Suparni panjang lebar.

"Oh begitu" Pak Datino mulai mengerti.

"Mohon maaf pak, saya Reza dari Kelapa Gading dan itu istri saya Astuti . Sebenarnya sebulan yang lalu, kami kehilangan kucing peliharaan kami di sekitar sini. Kami sudah mencari-cari. Alhamdulillah ternyata ada disini. Trima kasih banyak ya pak sudah merawat dan menjaga rocky, ini ada sedikit terima kasih dari kami " Jelas Pa Reza.

"Ga usah pak . saya ikhlas koq" Jawab Pak Datino santun.

Akhirnya setelah bercerita panjang lebar apa yang terjadi barusan. Mereka semua mengerti apa yang terjadi pada Bejo. Mbok Suparni merasa terpukul. Ia menyesal berburuk sangka dengan Bejo saat itu. Di elusnya kepala Bejo dengan halus. Seakan tak rela sebentar lagi Bejo akan dibawa oleh tuannya.

Bejo akhirnya kembali ke pangkuan Ibu Astuti dan Pak Reza. Saat berpamitan tak terasa air mata meleleh dari sudut mata Suparni dan Pak Datino berusaha tersenyum tegar. Rasanya seperti baru kemarin Bejo menjadi anaknya yang menemani kemanapun ia pergi

dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan.

Bejo melihat Pak Bejo dan Suparni dengan melihat dari kaca mobil bagian belakang. seakan tak mau berpisah dengan tuannya. "Selamat Tinggal Bejo ", Supari berkata dalam hati

(Tamat)


#Tantangan Hewan peliharaan
#Kelas Fiksi


 

   

   














 











































































































Trima kasih sudah berkunjung ^_^.

Si Bejo Part Dua. : Kebenaran dan Perpisahan

April 15, 2018 0 Comments

          Di tengah panasnya jalan Tol . Suparni masih membayangi Bejo yang mulai berbuat nakal. Ditengah lalu lalang jalan tol. Ada sepasang suami istri yang tengah bertengkar. Sepertinya sedang berdebat tentang sesuatu. dari kejauhan Suparni sayup-sayup mendengar pembicaraan mereka.

  "Mas, Rocky pasti hilang disini. Apapun yang terjadi kita harus dapetin rocky mas!" Kata perempuan itu memohon sambil menangis.

 "Tenang mah, rocky pasti baik-baik saja. Besok kita cari lagi ya " Kata suaminya menenangkan.

    Meskipun berat, akhirnya pasangan suami istri itu meninggalkan jalan sembari bercakap-cakap sebelumnya dengan salah satu petugas kebersihan yang juga merupakan rekan kerja Suparni yaitu Mbak Iyem. Sekilas ia melihat pria itu memberikan selembar uang lima puluh ribuan. Dan berlalu pergi dengan mobil Mercedez Benz E Class berwarna silver.

"Bi Iyem, tadi siapa dua orang itu?" Suparni bertanya dengan penasaran.Bi Iyem menutup mulut Mbok Suparni. "Jangan berisik, takut ada yang denger. Mereka itu sedang mencari hewan peliharaannya katanya kucing mahal harganya bisa sampai jutaan rupiah. Siapa saja yang mau membantu akan dapet uang lelah dari mereka. " Kata Bi Iyem menjelaskan



"ini fotonya" Bi Iyem menunjukan foto kucing kesayangan pasutri itu yang ternyata bernama rocky.

Suparni kaget melihat foto kucing itu. "Bejo, tuanmu mencarimu . Nak, sebentar lagi kamu pulang "
Suparni berbicara dalam hati.

Sementara itu,

Di rumah terjadi hal menakutkan. Ada orang gila masuk ke kediaman Suparni dan Datino. Ternyata ada orang masuk ke kamar. Ia hendak mencuri mas kawin Suparni.

Cincin senilai 2 gram itu diambilnya dan dimasukan ke sakunya . Sesaat kemudian ada gigitan kucing di bagian saku nya sehingga robek celananya. Ternyata , si Bejo yang menggigit dan merobek celana pencuri itu.

Di saat yang bersamaan Pak Datino baru saja masuk rumah. Ia medengar suara erangan Bejo yang lagi marah. "Errrrrrr ... errr ..." Pak Datino bergegas menuju sumber suara. Dan ternyata Bejo sedang berusaha menghajar pencuri itu dengan gigitannya.

"Dasar kucing sialan kamu lagi yang menggangu!" Kata pencuri itu. Rupanya Pencuri itu kemarin juga pernah masuk ke rumah . Namun , usahanya digagalkan karena Bejo menggigit pantatnya .

"Dasar pencuri, Mati kamu !!!" Pak Datino membawa cangkul dari gudang. Pencuri yang merasa terdesak kemudian kabur melarikan diri.

"Kamu ga apa-apa kan bejo?" Pak Datino mencemaskan kondisi Bejo. Rupanya punggung Bejo terluka karena dibanting oleh pencuri itu.

"Aduh Bejo kamu terluka, Sini bapak kasih betadine dulu ya" sambil membopong Bejo ke ruang keluarga. Pak Datino dengan cekatan membersikan luka Bejo kemudian meneteskan betadine dengan pelan-pelan.

Di saat yang bersamaa pintu terbuka,

"Rocky,,, sayangg di mana kamu nak?" Seseorang berjalan masuk sambil berusaha mencari sesuatu. Di belakangnya ada Mbok Suparni dan suami dari perempuan tersebut.

"Aduh, sayang kenapa punggung kamu rocky ?" Perempuan itu hsteris melihat kucing kesayangannya terluka.

"Ini sama mbok ?" Tanya Pak Datino penasaran.

"Ini Pak Reza dan Ibu Astuti, mereka majikannya Bejo mas. Ternyata Bejo itu adalah Rocky yang dicari-cari oleh Ibu ini. Dia kehilangan kucingnya saat mobilnya mogok di km 125 sebulan yang lalu " Jelas Mbok Suparni panjang lebar.

"Oh begitu" Pak Datino mulai mengerti.

"Mohon maaf pak, saya Reza dari Kelapa Gading dan itu istri saya Astuti . Sebenarnya sebulan yang lalu, kami kehilangan kucing peliharaan kami di sekitar sini. Kami sudah mencari-cari. Alhamdulillah ternyata ada disini. Trima kasih banyak ya pak sudah merawat dan menjaga rocky, ini ada sedikit terima kasih dari kami " Jelas Pa Reza.

"Ga usah pak . saya ikhlas koq" Jawab Pak Datino santun.

Akhirnya setelah bercerita panjang lebar apa yang terjadi barusan. Mereka semua mengerti apa yang terjadi pada Bejo. Mbok Suparni merasa terpukul. Ia menyesal berburuk sangka dengan Bejo saat itu. Di elusnya kepala Bejo dengan halus. Seakan tak rela sebentar lagi Bejo akan dibawa oleh tuannya.

Bejo akhirnya kembali ke pangkuan Ibu Astuti dan Pak Reza. Saat berpamitan tak terasa air mata meleleh dari sudut mata Suparni dan Pak Datino berusaha tersenyum tegar. Rasanya seperti baru kemarin Bejo menjadi anaknya yang menemani kemanapun ia pergi

dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan.

Bejo melihat Pak Bejo dan Suparni dengan melihat dari kaca mobil bagian belakang. seakan tak mau berpisah dengan tuannya. "Selamat Tinggal Bejo ", Supari berkata dalam hati

(Tamat)


#Tantangan Hewan peliharaan
#Kelas Fiksi


 

   

     












  

Si Bejo part kesatu : Pertemuan pertama

April 15, 2018 0 Comments

           Dengungan cinta berhembus dari sebuah gubuk reyot dipinggiran jalan tol pemalang. Gubuk yang menjadi saksi bisu Suparni. Seorang petugas kebersihan sekaligus petani daun bawang yang berjejer rapi di bawah tol . 

       Mbok Suparni bersama Mas Datino adalah sepasang suami istri yang mengelola lahan negara. membuat lahan negara menjadi produktif adalah harapan pemerintah sekaligus memberikan lapangan pekerjaan kepada rakyat yang kurang mampu.

     Mereka di temani oleh 'Bejo' seekor kucing Persia yang tersesat. Mungkin, ia keluar saat mobil Tuannya tak sengaja berhenti kemudian tertinggal di pinggiran jalan tol.

     Kondisinya sangat mengenaskan, kucing persia itu sangat sensitif dengan perubahan suhu yang ekstrem. Apalagi si Bejo begitu Sumarni memanggilnya. Beberapa bulunya rontok dan berdebu. 



    Saat pertama kali datang ke gubuk Suparni dan Mas Datino sangat memprihatinkan. Badannya kurus kering  seperti mumi kucing firaun yang dibalsem .

     Bejo sepertinya ia sudah tidak makan selama berhari-hari. karena terbiasa memakan 'wiskes' atau makanan yang bersih ia tak terbiasa berburu di dunia alam bebas.

    Mbok Suparni yang menemukannya terletak tak berdaya di depan pintu. Ia kedinginan menggigil mencari tempat berteduh. Saat itu Mbok Suparni dan Mas Datino sedang buka puasa sunnah senin kamis. "Mas, lihat ada kucing mati di depan rumah " Kata Mbok Suparni . Mas Datino yang penasaran menghampiri istrinya. 

"Ini masih nafas toh, Tetapi sepertinya kucing ini kedinginan mbok " jawab Mas Datino.

   Bejo yang tak berdaya di bopongnya menuju ke arah tungu tanah liat untuk menghangatkan tubuh Bejo yang kedinginan. Mbok suparni menyediakan susu untuk diminum Bejo dan ikan mujair yang mereka persiapkan untuk buka puasa. 

    Alhasill mereka buka puasa di temani oleh Bejo. yang menamai Bejo adalah Mas Datino. Dengan harapan menjadi kucing yang berani, kuat, dan berkelakuan baik .

    Sejatinya ia adalah kucing persia yang anggun dan elegan. warna bulunya yang putih dan belang hitam membuatnya sangat eksotis. Ia sangat manja dengan Mbok Suparni . Setiap pagi ia akan mengelus-ngelus kaki Suparni minta di beri makan. 

     Tentu saja Mbok Suparni memberinya makanan yang sama dengan yang mereka makan. Karena anak-anaknya sudah merantau dan sudah bertahun-tahun tak menegok. Jadilah si Bejo mengisi kekosangan tersebut. Bejo sudah dianggap sebagai anggota keluarga . Padahal , ia baru saja hadir dua pekan lamanya. Tetapi, ikatan batin sudah terjalin dengan begitu erat. 

     Setiap pagi ia akan menemani Mbok Suparni dan Mas Datini bertani daun bawang . sesekali menanam palawija untuk menyuburkan tanah.

Hingga suatu hari, ada kejadian tak terduga terjadi,

     Suatu ketika Mbok Suparni melihat kamarnya rusak tak karuan. banyak cakaran kucing. Ia melihat benda beharganya berupa emas 2 gram. Mas kawin dari suaminya tetap utuh. 

     Ia mulai mencurigai Bejo yang memporak-porandakan kamarnya. Ia melihat Bejo perlahan mendekat dan mengelus kakinya.

    Entah mengapa Mbok Suparni mendadak merasa kesal dan tak menggubris Bejo. Ia menangis menatap rumahnya. melihat bejo mengeong memanggilnya. " Meong ... meong ... " panggil Bejo

   Ia membulatkan tekad  pergi bekerja menjadi petugas kebersihan di Jalan Tol Pemalang tanpa menghiraukan panggilan Bejo. 

( to be continued )

# Tantangan Binatang Peliharaan
# Kelas Fiksi
# Cerbung



     
           
      

       


Filosofi Gorengan : Pembicaraan di pojok terminal

April 15, 2018 0 Comments
        

       Suatu hari di malam yang dingin , sepasang kuli pasar sedang mengganjal perutnya di sebuah warung gorengan di pojok sebuah Terminal yang sudah sepi karena angkot sudah semakin jarang balik ke kandangnya.
        Ada sebuah gehu yang mulus. Terbuat dari tahu yang dilapisi gumpalan tepung terigu, air, garam , dan penyedap rasa. Rasanya crispy dan gurih 'nyoyy' begitu montok dengan tumisan touge, daun bawang, dan cacahan cabe rawit.
      Besarnya seukuran kepalan anak balita usia 1 tahun. Dibumbui dengan aroma yang khas. Saat digorengpun terdengar suara gemericik minyak goreng saling bersahutan. Seakan memangil siapun yang lewat untuk bertandang ke warung gorengan .
     Si gehu baru saja di angkat dari penggorengan. Wanginya menusuk hidung. Terdengar suara bunyi keroncong dari perut kuli pasar .
   " Mang gehu 2 !" Kata salah satu orang kuli bernama mas Parman. 
"Siap boss !" Jawab Mang Parna si Penjual Gorengan.
       Menyajikan gehu di sajikan dengan cabe rawit dan saos cabe. Mantap sekali dimakan di siang bolong saat ini.
      Perut yang tadi keroncongan sekarang menjadi  musik klasik begitu tenang karena 'saking' enaknya gorengan gehu tersebut.
      "RAOS PISAN , Euyy !!" Kata mang Parman sambil berbinar-binar seperti baru pertama kali makan gorengan. Menunjukan jempolnya yang berminyak.
       
       " Siapa dulu yang buatnya!!" Jawab mang Parna menyombongkan diri. Sambil terus membolak-balikan 'bala-bala' yang sedang di goreng diatas minyak panas.
       Akhirnya bala-bala sudah matang dan  siap disajikan. "Heum, wangi pisan bala-balana" kata Mang Kusen sambil mendengus harum ke arah kuwali. Tanpa sengaja hidung Mang Kusen tersodok 'serokan' . "Aduh, Mang mani nyeurii pisaan!!" Kata Mang Kusen sembari mengaduh memegang hidungnya.
     "Ente mancung teuing hidungna jadi wae kasodok!!" Kata Mang Parman sambil tertawa cekikikan.
    "Sorry mang, di haja da!" Kata Mang Parna membalas sambil bercanda. Reaksi Mang Kusen yang melotot tajam membuat nyali Mang Parna cius..
    
    " oke bonus bala-bala dua kumaha??" Kata mang Parna mengantisipasi. "Siap Broo!!" jawab mang Kusen tersenyum sambil mencaplok bala-bala hangat.
     Tak terasa hujan deras turun. Dua kuli pasar itu akhirnya di sandra tukang gorengan. Menikmati gorengan hangat yang mengepul . Harumnya aroma gorengan membuat   kuli pasar yang lain ikut berteduh dari derasnya hujan dan sekaligus menikmati nikmatnya makan gorengan di tengah derasnya hujan.
(To be continued)
#cerbung
#kelas fiksi
       
     
     
      
Trima kasih sudah berkunjung ^_^.

Filosofi Gorengan: Bertemu Bidadari berselendang

April 15, 2018 0 Comments


              Setiap pagi hari Mak Ijah selalu menjajakan dagangannya ke tetangganya.

        Ia bangun jam 3 dini hari untuk mengadoni adonan bakwan, gehu, mendoan dan risoles. Tak kurang dari 2 kilogram wortel, 5 bungkus micin, sejumput garam dan 100 gram bawang-bawangan. dengan tangan keriputnya. Mak Ijah dengan lihai mengadoni adonan. 

         Diaduk-aduk searah dengan jarum jam. Sampai mengembang dan langsung dicelupkan ke minyak mendidih. Konon itulah tekhnik mengadoni gorengan agar selalu renyah berjam-jam lamanya.
       
       Nenek dengan 5 orang cucu ini yang usianya sudah menginjak kepala 7 ini masih begitu energic dengan segala aktivitasnya. Mulai dari tengah hari ia sudah memotong wortel menjadi kubus-kubus kecil dengan panjang kurang lebih 1 cm. dan bawang daun yang sudah dipotong tipis-tipis.

        Mak Ijah dibantu oleh menantunya yaitu Mak Erah yang sama sudah lanjut usia. Kini usianya sudah memasuki kepala 6. Mak Erah menikah dengan anaknya Mak Ijah yaitu Mang Parna yang terpaut usia 15 tahun lebih tua. Karena Mak Erah menikahi seorang bujangan.

      Dulu, sebelum kawin, Mak Ijah mentang habis-habisan hubungan asmara anaknya dengan Mak Erah. Janda dua anak ini dituduhnya melakukan guna-guna kepada anaknya. Apalagi setelah Parna mengenalkan Mak Erah kepada Mak Ijah keesokan harinya sebanyak 15 ayam Jago milik Mak Ijah mati secara mendadak.

        Usut punya usut konon katanya, Mak Erah menggunakan ajian 'Jaran Goyang' untuk memelet Mang Parna.

         Mang Parna yang masih lugu karena baru dua bulan mengenal dunia luar setelah hampir 10 tahun hidup di Pesantren yang letaknya di hutan 'bojo ijo' sekitar pedalaman Kalimantan Selatan.
Mang Parna sendiri sebenarnya adalah mantan barisan pria sakit hati yang biasa di singkat menjadi 'BARISTA' .
Entah sudah berapa kali ia sudah ditolak oleh para gadis. Saat melamar biasanya para wali gadis yang ingin dipersuntingnya. Seperti ' perang batin' antara iya atau tidak.  Akhirnya diadakan pemilu dadakan di dalam keluarga besar. Pilihannya antara menerima dirinya ataupun tidak. Alhasil dari beberapa pemilu keluarga tak ada satupun yang mempernankan dirinya untuk mempersunting anak gadisnya.

Biasanya alasanya seputar ketidakcocokan keluarga istri dengan pekerjaan Mang Parna yang berjualan gorengan dan menyambi jadi ustadz dadakan. Bahkan, ada salah satu keluarga yang mengatakan kalau Mang Parna wajahnya mirip abang tamvan 'Andhika Kangen Band' Jadi, sulit untuk mengambil keputusan menerima Mang Parna menjadi menantunya.

Diperjalanan pulang menggunakan Kapal Ferry . Suasana yang lembut melenakannya menjadi tertidur. Disaat seperti itu pencuri kapal dengan cepat menggasak dompet Mang Parna.
Mang Parna yang terkejut tak berdaya. Iya menangis sejadi-jadinya niat berlebaran bertemu emak di kampung halaman malah kecopetan.

Tak ada satu orang pun yang menolongnya. Tumpukan manusia di kapal Ferry nyatanya hanyalah angin yang berhembus busuk. Bukannya menolong mereka yang berbicara manis di depan dan mengolok-olok di belakang.
Namun, ternyata Tuhan masih baik padanya. Ia mempertemukan dengan seorang bidadari cantik. Yaitu janda dengan dua anak yang akan menjadi pendamping hidupnya.

To be continued
Trima kasih sudah berkunjung ^_^.

Filosofi Gorengan : Hubungan Karakter Manusia dan Gorengan Edisi Risoless

April 15, 2018 0 Comments
               Karakter orang yang menyukai  Risoles bala-bala / bakwan, dan Mendoan  berbeda-beda. menurut mang Parna si Ahli Penerawang Sifat-sifat orang berdasarkan jenis gorengan yang dmakannya.

1. Risoles
sumber foto : resepkoki.id

        Risoles, si mungil dan panjang ini. adalah jenis cemilan yang populer di era pertengahan 90 an. yang membawanya konon katanya adalah pedagang Cina. yang dulu dikenal dengan lumpia, dimsum atau siomay. Dengan berjalannya waktu ada risoles yang kering ataupun digoreng.

      Namun, ada yang bilang Risolles berasal dari Negeri Belanda yaitu 'rissole' sejenis pastri yang berisi cincangan sayuran dan daging yang dilapisi dadar. kemudian di celupkan di telur dan tepung pannir

        Menurut Mang Parna orang yang menyukai Risoles di dagangannya umumnya adalah orang yang imajiner dan kreatif. Salah satu pelanggan setia risolesnya salah satunya  adalah Mang Sahrun. Dia adalah pedangan asongan, yang bisa genti pekerjaan menjadi tukang parkir, tukang bangunan, joki 3 in 1 dan pramusaji di Nasi Goreng Pak Aman. Apapun akan ia lakukan asalkan berkah. Mang Sahrun menyukai risoles yang disalamnya ada sayuran dan bihun apalagi kalau ada suwiran daging didalamnya biasanya Mang Parna hanya membuat paling banyak sepuluh biji yang special khusus buat Mang Sahrun.

       Dan pelanggannya yang imajiner adalah Ujang Sahwi. Ujang adalah lulusan SMK yang pandai menyanyi dangdut dan berprosa liris. sesekali Mang Parna tak perlu mengusir pengamen yang datang kepadanya karena ada Ujang Sahwi yang langsung berduet sekalipun pengamennya waria.

      " Rindu mengapa rinduku tiada tertahan," 
       " Kau tinggalkan aku seorang .... " ( Iis Dahlia- Rindu)

Jadilah duet maut Ujang sahwi dengan penuh penghayatan menyanyikan lagu Iis Dahlia yang berjudul Rindu. dengan Kaki dinaikan ke kursi dan tangan memegang dada. Lalu mereka berpegangan tangan. - selesai .

      Singkat cerita pengamen dan Ujang Sahwi adalah jadi sahabat dekat. dan semakin sering saja pengamen yang bertandang ke warung Mang Parna. dan Gratiss pula. karena itu syarat utama di Warung Gorengan Mang Parna. NGAMEN GRATIS !!! Tetapi, diijinkan bernyanyi berduet dengan Ujang Sahwi mantan peserta KDI 5 yang gagal mereka sudah sangat bahagia. Tak jarang ada yang minta tanda tangan. huruf U.J  adalah inisial tanda tangannya.

      Akhirnya Mang Sahrun dan Ujang Sahwi adalah pelanggan setia di warung gorengannya. Di waktu istirahat mereka selalu ada menemani Mang Parna.






Trima kasih sudah berkunjung ^_^.

Sabtu, 14 April 2018

Ilalang Terluka : Bagian Keempat

April 14, 2018 0 Comments
sumber foto : Zahrotul Laili Blog


        Pak kepala desa membuat sebuah keputusan penting, yaitu ,

        "Akhirnya setelah menimbang dari berbagai hal . Di putuskan perlu di buat surat perjanjian di atas materai yang memutuskan bahwa yang bersangkutan tidak akan melakukan tindakan kekerasan kepada anaknya.  Apabila yang melanggar akan di proses sesuai ketentuan yang berlaku ,"
Dengan didampingi saksi dari pihak keluarga, sekolah, perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat. Supaya semakin menguatkan perjanjian tersebut.
"Bagaimana setuju? " kata Pak Kepdes. " Setuju!!!" Kami kompak menjawab. Diiringi tepuk tangan. Akhirnya kami pamit kembali ke sekolah. Tak sabar rasanya memberi kabar bahagia ini.
Sementara itu di rumah,

           " Kamu dasar perempuan jalang !! Ga pantas kamu jadi ibu lebih baik jadi setan aja sekalian " bentak Bi Eha.

" Dasar tukang sorabi sialan, Apa pedulimu dengan keluargaku !!  Saya akan laporkan kamu ke polisi . DASAR KUNTILANAK ! " Kata Bi Sumi menunjuk-nunjuk hidung Bi Eha.

            Seketika jari bi Sumi di gigit oleh Bi Eha. "Sialannn jariku di gigit !! , Awass kamu yaa !" Kata Bi Sumi mengancam. Perkelahian terus berlanjut semakin seru.

           Sementara itu di jalan menuju pulang,

Agus sudah dibekali segala maca. mulai dari wejangan harus tabah, makanan ala kadarnya, obat penurun panas dan cemilan untuk mengisi waktu luang. Tak lupa doa keselamatan bacakan sebelum Agus pergi dari sekolah menuju rumahnya.

        Selama perjalan pulang Agus hanya bisa merenung. Ia membayangkan bagaimana marah Ibunya melihat ia menenteng makanan, obat dan uang saku dari ibu gurunya. Selintas dipikirannya ingin dibuang saja semua pemberiannya. Namun, hal itu diurungkannya karena tak enak dengan pemberian gurunya.

       Sesampainya di depan gang rumahnya terlihat ibu-ibu berkumpul . Agus menjadi penasaran sedang apa gerangan. Ia memaksa masuk ke krumunan ibu-ibu yang membuat brikade ke rumahnya. Betapa takjubnya apa yang dilihat didepan matanya saat ini. Ibunya dan bibinya sedang bertengkar hebat tak ada satupun yang bisa melerai. 

      Tak lama datanglah Pak RT yang mencoba memisahkan mereka berdua. Namun, nyatanya Pak RT yang berat badannya di bawah rata-rata hanyalah lidi yang gampang dipatahkan dengan sekali dorongan.

           Akhirnya perselisahan berhenti. Saat mereka tersadar Agus baru saja datang  . Bocah kecil itu tertegun melihat Bibi dan Ibunya saling jambak dan yang satu bibirnya memar karena dipukul.


Kondisi hening dimanfaat dengan baik oleh Bi Eha, dengan secepat kilat ia menggendong Agus kemudian lari dengan kecepata gundala. "Hyaaaaaaa ... " Bi Eha ngebut sambil memanggul Agus layaknya karung beras . 

          Bi Sumi tak terima anaknya di ambil di depan matanya, mencoba mengejar Bi Eha . Sambil melemparkan sendalnya ke arah Bi Eha . Bi Sumi mengumpat Bi Eha. " Dasar Kuntilanak , kurang ajar! "  Bi Sumi kakinya keseleo di tikungan dekat pohon beringin. Sehingga tak bisa mengejar Bi Eha.  " Dasar Kamprettttt !!!!" Bi Sumi berteriakk sangat keras sampai terdengar radius beberapa meter. 

( to be continued )

# Cerbung
#Kelas  Fiksi

Kamis, 12 April 2018

Illang Terluka : Bagian Ketiga

April 12, 2018 0 Comments





Ilalang oh ilang
Illang malang 

Mencoba menahan perih
Di kegelapan malam 

Mencoba bertahan dengan senyuman pahit
Mencoba memegang ibunda tersayang

Bunda, sampai seperti inikah kau mendidikku?
Bunda apa salahku?
Bunda aku akan bertahan jika ini keinginanmu
Bunda bisakah lebih halus dalam memukulku?
Bunda aku sayang padamu.

Dia mencoba tegar dengan menggit bibirnya
Hingga darah mengucur dari sela-sela bibit merahmu.

Ibunda lelah
Ibunda hari ini pukulanmu tak sekeras biasanya
Apakah Ibu sakit?

Terlalu banyak pertanyaan di benakmu.
Seorang anak yang masih kecil
Yang harus menerima bebannya kehidupan yang perih

Sementara itu di sebuah rumah, 
'
         Terjadi perdebatan di sebuah rumah di sekitar kebun bambu Mang ushin. Letaknya di sebelah barat sekitar 100 meter dari balai desa.  Rumah dengan cat berwarna hijau lumut yang sebagian temboknya sudah mengelupas karena dimakan usia.

      Ukurannya pun tidak besar sekitar 10 x 15 meter berdinding semen yang belum di cat dan berlantaikan semen yang belum rata. Hanya dilapisi karpet  hijau pemberian dari mushola Al Ikhlas.

        Ternyata sedang terjadi perdebatan yang sangat sengit. Paman Agus yang bernama Mang Husen dengan nada tinggi berbicara lantang " Kita disini mau berdiam diri saja . Melihat ibunya si Agus memukul anaknya semaunya. Sampai kapan kita diam?? Sampai si agus di liang kubur. Baru bangkit?? " Mang Husen berbicara sambil berapi-api.

      Mak Minah hanya bisa menangis sesegukan yang ditutupinya dengan kain lurik panjang yang menutupi bahunya yang sudah kedinginan . "Maak ga ridho cucu dipukulin pake besi " Mak Minah sebagai mertua perempuan sudah mengingatkan berkali-kali kepada mantunya agar menghentikan kebiasaan memukul cucunya. Namun, tak di gubris.

      Pak RT ,Ulama dan tokoh masyarakat sudah berusaha membujuknya untuk tak lagi memukul anaknya dengan kasar. Rasanya nasihat itu hanya masuk telinga kanan kemudian keluar dari telinga kiri.
        Sesekali Agus mampir ke rumahnya. Dan apabila ketahuan berkunjung ke rumah nenek atau saudaranya. Tak khayal, pukulan maupun cubitan diarahkan ke pipi dan pelipisnya.
        
       Berkunjungpun menjadi hal yang sangat jarang. Meskipun rumahnya terbilang cukup dekat hanya 15 meter dari rumahnya.

     Akhirnya Bi Eha menjawab perdebatan alot tersebut " Besok Insya Allah saya akan bertemu ibunya Agus kalau tidak ada i'tikad baik kita laporkan ke pihak berwajib" jawabnya kemudian.

   Keesokan harinya,

      Disaat guru-guru sedang melakukan laporan tindakan kekerasan ke kepala desa. Terjadi peristiwa yang diluar dugaan terjadi.

    Bi Eha dan Ibunya Agus atau biasa dipanggil Bi Sumi. Terlibat percekcokan .

      Pasalnya Bi Sumi merasa tersinggung dengan caranya mendidik Agus dianggap salah oleh keluarga suaminya.   "Ini urusan rumah tangga saya jangan ikut campur. Mau si Agus mati gpp dia anak saya ini. Saya tidak takut dilaporkan ke polisi sekalipun" gertak Bi Sumi mendorong keluar Bi Eha keluar pintu.

       " Kamu ya terlalu , ga ada satu ibu pun yang tega memukul anaknya pakai besi sampai biru-biru begitu. Dan kasih makan sedikit sampai kurus ga dikasih uang jajan lagi. Mana uang yang dikasih kakak saya buat Agus !"  Kata Bi Eha menderu.

       " Itu urusan saya, Agus anak saya jadi ga ada yang berhak mengaturnya kecuali saya!" Jawab Bi Sumi lantang.

            Akhirnya bogem mentah jatuh ke wajah Bi Sumi. Wajah bi Sumi menjadi memar sebelah.
"Sakit kan??? Itu sama Agus juga sakit kalau dipukul pake besi sama kamu.!!" Kata Bi Eha tajam.

        Terjadi perkelahian ibu-ibu yang sulit dilerai oleh siapapun. Tetangga hanya bisa menyaksikan bagaimana serunya aksi saling jambak Bi Eha dan Bi Sumi.

Sementara itu di sekolah,

           Agus sedang duduk lemas di kelasnya karena sakit panas yang menderanya. Ia belum makan apapun . Ia hanya memandang papan tulis yang terasa samar-samar. Perlahan angin memberinya kesempatan untuk tertidur lelap.  Di dalam mimpi indahnya ia bertemu Ayahnya yang mengajaknya bermain-main. Dalam tidurnya ia tersenyum manis memimpikan Ayahnya tersayang yang sangat ia rindukan.

Di dalam lelapnya ia tak mengetahu ada beberapa orang yang peduli dengannya . Guru-gurunya, dan Bibinya yang rela beradu jotos dengan Ibu. 

    Tertidur lelaplah wahai Ilalang
    Sebentar lagi keadilan akan membuka mata setiap orang

     Tuhan tidak tidur Ilalang
    Tuhan sedang membuatkan skenario yang paling indah untukmu

    Bersabarlah sebentar lagi  ...

(To be continued)

#Cerbung
#Kelas Fiksi

Minggu, 08 April 2018

Ilalang Terluka : Bagian Kedua

April 08, 2018 2 Comments

sumber foto : blueocean1783's 

Sang ilalang perlahan menghilang terdengar suara jeritan terisak dari bilik rumah. Hanya  cicak yang mengintip dari balik gorden . Agus kembali menjadi korban kekerasan lagi.
“Jangan nakal, jangan main, Jangan keluyuran!!” sambil memukul Ibu mewejanginya aneka nasehat yang dipikirnya akan segera masuk saat dipukul.
Hari menjelang pagi. Agus harus berangkat sekolah. Tetapi, tubuhnya sudah panas dingin karena di masukan ke kamar mandi. Baginya sekolah adalah kata yang indah. Bisa bebas terbebas dari pukulan dan ancaman mamahnya. Meskipun, ada yang membullynya karena cara bicaranya yang tergagap. Ia menganggap itu adalah angin lalu . Tak seberapa dengan penderitaanya selama di rumah.
“ Tuh liat ada si Agus, Si Agus stress “ Kata Sabila lagi sambil ketawa cekikan “Ia stres Bila, masak ketawa-ketawa sendiri lihat kita” Kata Nazwa menambahkan.
Kali ini sekejur badannya panas. Tetapi, tetap tak menghalanginya untuk masuk sekolah. Ia merasa nyama di sekolah daripada di rumahnya.
“ Kalau menghitung perbandingan pecahan pertama kita silangkan kemudian cari yang paling besar . Dan letakan tanda yang tepat “ Bu Anisa sedang menjelaskan tentang ‘Perbandingan Pecahan’
Sesekali melihat Agus dan ia menemukan bercak baru yang lainnya. Hanya menghela nafas panjang ia menyaksikan semua itu. Tak ia gubris meskipun Agus tertidur.
“Anak-anak materi kita sudahi sampai disini saja dulu” Kata Bu Anisa menutup bukunya.
“tettt ... tett ... tett ... ” Suara bel berbunyi tanda waktunya istirahat.
“ ya kalian boleh istirahat “ kata Bu Anissa. “ Horeeeee” sahut anak-anak gembira
Semua berlarian keluar kelas dengan gembira. Kecuali, Agus yang tetap tertidur di tempatnya.
Kali ini Bu Anissa mengajak guru Kelas II dan IV untuk membuat laporan ke desa. Perihal tindakan kekerasan .
Di Kantor Kepla Desa, Bu Ai bertindak sebagai moderator menjelaskan peristiwa yang terjadi di sekolah. Dan ternyata melakukan tindakan kekerasan sudah banyak yang menjadi saksi. Bawa ada siswa kelas 3 yang menjadi korban tindakan kekerasan.
Karena takut berdampak kepada hal tidak diinginkan. Akhirnya keluhan kami diterima dan kepala desa akan membuat surat perjanjian kepada pihak yang bersangkutan.
(to be continued)
#Cerbung
#Kelas Fiksi





Filosofi Gorengan : Gorengan Jadoel

April 08, 2018 1 Comments

sumber foto : cici cookies


Terdengar suara deruman mesin jahit , Setiap pagi. itu adalah alarm di rumah kami. 

"Euis bangun!!"  Sayup-sayup terdengar suara bibi membangunkanku . Semenjak kecil dia  adalah ibu keduaku. Dia adalah tempat pelampiasan dalam hal kasih sayang tentunya.

“Ya bii I’m ready” kami adalah pecinta Film barat sehingga sering menggunakan aksen salah satu scane di Film Armagedon yang membuatnya selalu menumpahkan air mata ke adonan bala-balana sehingga tak perlu garam untuk menambahkan bumbu ke adonan gorengan tersebut.

Bibi menyetel radio butut di samping mesin Jahit “ Soledad, ... it’s keeping for lonely . Since the day you ware gone ... “ terdengar lagu Westlife mengalun . Dengan judul “Soledad” . Kalau di bahasa Sunda ‘Soledad’ adalah Jatuh terjengkang.

“Soledad.. Bi Aan kasoledad Soledadd !!!” menyanyi dengan riang adalah sesuatu yang wajib bagi kami.

“Mamah dimana bi!!!!” kataku bertanya sambil BAB di kamar mandi.

 “Emak loe lagi ngurisin adek loe. Jangan banyak cincau loe kalau lagi boker . Gue lagi makan pisang goreng tau !! Gila aja loe. Gue jadi ngebayangin yang enggak-enggak. “

Ibu adalah seorang wanita yang sangat energic yang baru berusia 16 tahun saat melahirkanku. Ia dipaksa menikah oleh nenek dan kakek ke seorang pria bujangan berusia 35 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan mapan dan rumah di Jakarta.

“Mah, laperrr mau gorengan nyakkk!!” meraung sejadinya melihat bibi makan pisang goreng. “Iya nanti dikasih yang gosong . “ Kata Mama menjawab.   

“ Nyakkkkk !!! pesen gorengan yang ‘tutung’ (gosong) 5 biji buat si Aan!!” Kata mamah. dengan suara melengking dari dalam rumah ke tetanggaku si Nyak yang jualan gorengan.

 Begitulah ‘nyak’ adalah panggilan untuk nenek di bahasa Betawi. 'Tutung' artinya agak kegosongan . Gorengan Nyak terkenal enak-enak. Minta yang gosong karena menurut Mamah itu yang paling enak dan crispy .

Siappp Neng !!!” 

Kata Nyak menjawab.Segera gorengan yang agak gosong dan crispy langsung melesat masuk ke dalam rumah.

“Mak ngebon dulu ya!! Kata Bibi . “ Pala loe gile” Kata Nyak menjawab.  Yang sebenanrnya hanyalah bercandaan.

Dengan lahap memakan pisang goreng dan susu coklat. Itulah yang kuanggap SA-RA-PAN .  Pisang goreng gosong sedikit ditambah susu coklat .

Dengan bekal pisang goreng yang belum selesai dimakan langsung  melesat ke sekolah yang jaraknya lumayan jauh. Berlari dengan kecepatan Gundala berharap gerbang sekolah tidak dikunci.

 Tantangan Fiksi 1 #
Kelas Fiksi#
ODOP 5#


Dekompresi cinta

April 08, 2018 7 Comments

sumber : clara magazine

Air berwarna biru kehitaman, didalamnya ada gelembung-gelembung putih.
Tak ada yang bisa melihat . Di kedalaman 200 meter di kedalaman air laut. Ada yang terjebak dalam dinginnya air.
Sang Dewi Bulan sudah menampakan batang hidungnya. Perlahan ombak dilautan mulai meninggi. Seakan sepasang insan sedang berkelahi.
Ditengah derasnya ombak ada sebuah kapal yang diombang-ombing oleh ganasnya air laut.

Dua orang penyelam terperangkap di dalam kerangkeng besi . Tempat untuk melihat keindahan laut. Namun,    karena talinya sudah usang . Tali tambang sepanjang 500 meter itu tiba-tiba terputus di kedalaman 200 meter.

Nakoda kapal mulai panik mencari penyelam yang tenggelam. Mereka adalah wisatawan dari Jakarta. Mereka sedang melihat keindahan terumbu karang dari jarak dekat. Harapan hancur tiba-tiba, dengan putusnya tali tersebut.

Tak pernah ada dibenak siapapun untuk tenggelam di laut yang dalam. Tapi Shita dan Anjani berusaha bertahan. Mereka berusaha menyelam sedikit-sedikit ke atas permukaan air.

Karena takut dekompresi . Dekompresi yaitu adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh perngurangan tekanan biasanya akan muncul gelembung-gelembung.  Di jaringan tubuh atau pembuluh. Biasanya mereka akan menyelam secara pelan-pelan karena bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah.

“Shinta, kita harus bertahan” seru Anjani .
Sambil menatap kosong ia menjawab.  Mereka harus segera naik ke atas permukaan. Sebelum ombak semakin pasang.

Sambil menuju ke atas Shinta mengingat perkataan Ibunya, “ Kak Tata sampai kapan trevelling terus. Mamah pengen punya cucu ta, usia kamu udah mau kepala 3. Kapan berhenti main-mainya? “ Shinta sambil menitikan air mata mengingat semua itu. Ia kembali tersadar  bahwa ia terlalu banyak menghabiskan menyelam sampai melupan keinginan mamahnya. “Iya , mah kalau tata bisa selamat di sini tata janji akan mencari pendamping hidup . Doain tata ya mah.” Serunya dalam hati.

Lain, dengan Anjani ia teringat dengan kakaknya. Sebelum ke sini ia sempat bertengkar hebat dengan kakaknya yang seorang tuna rungu. Ia malu kepada teman-temannya yang sesama penyalam. Entah mengapa ia tak bisa menerima keadaan kakak perempuannya. Kak Manda itu bisu , tetapi cantik ia bisa jadi model dan bintang video klip. Sedangkan, ia hanya bisa menyelam dan kulitnya menghitam karena keseringan berenang. Rambut ikal dan mata cantiknya sebenarnya membuat ia terlihat seperti wanita Arab. Namun, mindsetnya yang salah selalu ingin kelebihan orang lain. Membuatnya selalu diliputi perasaan ‘tak puas’

Kakaknya terisak menangis saat ia berkata, “Jangan dekati teman-temanku lagi kak Manda. Aku malu kak !!!” sekarang ia menyesal berkata kasar dengan kakak kesayangannya yang bisu dan tuli itu. Hanya dia dan beberapa orang yang bisa menjadi teman dengarnya. “Maaf kak Manda” serunya.

Sambil terus menyelam tak terasa mulai terlihat bayangan kapal yang siap menyelamatkan mereka. Dan mereka mulai yakin dengan kebesaran Tuhan di dalamnya. Mereka menangis dalam dinginnya malam. Ternyata, Tuhan itu dekat tak ada ikan ganas yang memangsa mereka di tengah kondisi genting seperti itu.
“Alhamdulilillah syukurillah Ya Allah Ya Rabb yang Maha Penyelamat Hambanya yang Kesulitan”


Sabtu, 07 April 2018

ilalang terluka : Bagian Satu

April 07, 2018 7 Comments




sumber foto :Lumbung Puisi 

Pagi menjelang, Sang Surya menampakan sinarnya diatas indahnya hamparan lapangan hijau. Sekumpulan anak-anak riang berlari tiada henti sambil bersenda gurau mengenai abjad bahasa Inggris dan kata-kata gaul yang mereka baru pelajari belum lama ini.

"Ini gue, loe mau apa?" kata Sopia sambil melotot berlagak seperti sinetron Anak Langit yang ditontonnya. "Bau loe kecut banget pantes aja hati loe juga kecut" Silpa memberi balasan ke Sopia.
"Elu gue end" kata Masri menengahi. Mereka tertawa bersama . Seakan dunia milik mereka mulai dari alur, pemain maupun sutradara itu adalah kreatifitas mereka.

Tampak dari kejauhan Masri melihat Agus yang nampak murung. Rambut ikal dan badan yang putih membuat ia cukup tampan untuk dipandang. Namun, seringkali arah pembicaraannya kurang jelas . Ia seperti mengubah topik dari yang dia tidak sukai secara tiba-tiba. Sehingga teman-temannya seringkali menjauhinya.

"Misrun, jangan ajak dia main, dia kan sinting!" Kata Sabila menambahkan "Ia, masa bicaranya tergagap-gagap begitu dasar orang gila" Nazwa menambahkan sembil cekikikan dengan puasnya.

Agus yang memandang dari kejauhan mendengar apa yang teman-temannya bicarakan dan ia hanya bisa tersenyum. Ia akhirnya lebih memilih bermain dengan Nur dan Iwan karena mereka adalah teman yang menurutnya sama-sama diacuhkan oleh anak-anak yang terkenal pintar tetapi, juga tak segan membully bagi siapa saja yang berani pada mereka.

Sementara itu di barisan ilalang paling rimba, Iwan, Agus dan Nur saling mengilikitik telinga temannya menggunakan bunga ilalang yang masih ranum. "Gelii gus,. hahaha" kata Iwan "Si Agus mah poksang dasarnya Wan?" Kata si Nur jengkel sambil tertawa. akhirnya mereka minum bunga ilalang sampai pergi jauh terbawa angin.

bunga ilalang terbang jauh terbawa angin memudarkan memori ingatannya dengan beban hidup yang ia alami.

Setahun yang lalu orang tuanya bercerai , Namun rujuk kembali. Entah mengapa, selama rujuk dan tinggal jauh dengan Ayahnya ia sering kali mendapatkan perlakuan kasar dari Ibunya. Mulai dipukul oleh banbu, sapu, serokan, sampai besi kasur semua kekesalan ia lampiaskan kepadanya.

Si kecil agus hanya bisa meringgis kesakitan saat dipukul. Sampai Ibunya puas memukul ia tak diperkenankan untuk menangis. Apabila menangis ia akan tambah di pukul dan dimasukan ke kamar mandi .

Sedih memang tetapi, setiap ia melihat Ibunya tercinta ia masih bersikap manja dan tersenyum merajuk layaknya seorang anak kecil berusia 9 tahun yang masih butuh kasih sayang Ibunya. Tak peduli seberapa kerasnya ia dipukul. Ia tak akan menangis ia lebih baik tersenyum sehingga ibunya berhenti memukul dan ia diberi makan.

Hari ini adalah hari pertama Ujian Tes Kemampuan Dasar yang diperuntukan untuk kelas 3. Materi yang diujikan adalah membaca , menulis dan berhitung. Kali ini Agus berjanji akan mendapatkan nilai bagus. Namun, salah apa yang dia lakukakn pagi-pagi sehingga ibunya melampiaskan kemarahannya ke dia. Dia mencoba menahan sakit . Ia masih berharap bisa diizinkan mengikuti Ujian Tes Kemampuan Dasar. Seteah dipukul ia diantar Ibunya kesekolah.

Tanpa sarapan yang cukup ia mengerjakan soal sebisanya sesuai kemampuan yang ia peroleh selama beajar. Beruntungnya Ibu Gurunya adalah seseorang yang perhatian . Ia akan membatu anak mridnya yang kesulitan.

Tiba-tiba Bu Anisa memegang tangannya dan meliaht bekas memar di balik baju nya. Seertinya Bu Anissa sudah hafal dengan bekas luka ia. Bu Anisa bertanya " Agus lagi sakit ?" dengan malu-malu Agus menjawab "iya  bu"

Badanya cukup panas dan ia juga belum  sarapan . Bu Anissa memberikan obat penurun panas dan makan ala kadarnya kepada Agus. "Ini makan dulu baru minum obat ya" Kata Bu Anissa kepada Agus pelan.

Bu Anissa keluar kelas sepertinya cukup lama. Ia akan bertemu rekan-rekan guru yang lainnya seperti terjadi pembicaraan yang serius terjadi.

(to be continued)

Trima kasih sudah berkunjung ^_^.

Senin, 02 April 2018

Bakso Arab

April 02, 2018 11 Comments
     
Sumber foto: tribbunnews.com

     Seorang perempuan duduk gemetaran sambil memegang sebuh pistol. Ia tampak seperti mayat hidup, wajahnya nampak pucat pasi.  Matanya menerawang melihat temannya bersimbah darah. Ia seolah melihat temannya perlahan berhenti bernafas. 

     Berulang kali ia melihat sesosok pria paruh baya yang tergeletak tak berdaya di pojok gudang. Tubuhnya tertimpa kardus kaleng makarel. Di bagian kepalanya sepertinya terkena benturan yang cukup keras yang menyebabkan ia pingsan.

     Perempuan itu merobek sebagian baju Dolce & Gabbana nya yang bercorak polkadot berwarna hitam dan putih. Untuk menahan darah yang mengalir deras.

      Lalu bibirnya terbuka dan berkata dengan lirih, " Tolong bertahanlah sampai seseorang menemukan kita disini, kumohon !" Matanya berkaca-kaca mengatakannya.

    Matanya yang kosong memberi ruang untukku mengisinya, " Bisakah kau berhenti menangis, kau sangat jelek saat menangis. Jika kau ingin kita berdua hidup, hapuslah air matamu lalu segera ikat pria itu dengan ikatan yang paling kuat. Pegang pistolnya di dekatmu jangan biarkan ia mendekat meskipun hanya 1 cm"  sambil memandang pria paruh baya itu yang sedang pingsan karena kutendang dengan teknik "Dwi Hurigi" salah satu tekhnik di bela diri Teakwondo yang sasaran utamanya adalah leher dan kepala. Akibat itu juga pistolnya tak sengaja mengenai lengan kananku.

    Perempuan itu bernama Reika Subandono, teman sekalasku di SMA . Ia adalah puteri satu-satunya dari seorang duta besar Indonesia untuk Arab Saudi. Dan pria itu sebenarnya bukanlah orang jahat. 

     Ia adalah seorang Ayah yang baru saja kehilangan anak perempuanya karena hukuman pancung. Ia depresi karena hukuman itu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ia kesal karena menganggap kinerja KBRI di Jeddah, Arab Saudi tidak maksimal. 



    Putrinya dituduh membunuh anak majikannya sendiri saat menyuapi bakso yang ternyata tersedak sehingga mengakibatkan balita berumur tiga tahun itu meregang nyawa karena kesulitan bernafas. 

     Putrinya yang hanya lulusan sekolah dasar yang baru belajar bahasa Arab sebisanya tak paham dengan bahasa Arab balita yang penuh arti. Ia dijatuhi hukuman mati saat keluarga balita tersebut menolak diyat (denda bagi pembunuh dalam berupa materi ke keluarga korban). 

      Bagaimana hancurnya hati seorang Ayah melihat anaknya dihukum mati dengan cara dipancung hanya karena salah menyuapi. Ia melampiaskan dengan cara yang salah.

    Namun, rencananya gagal karena Reika sedang bersamaku. Seorang Atlet Taekwondo dengan sabuk biru. yang sebenarnya kurang ahli dalam beladiri. Tetapi, dalam kondisi genting saat nyawanya dalam bahaya. Si sabuk biru secara tiba-tiba berubah menjadi sabuk hitam. Kekuatan terpendamnya muncul saat ada bahaya di depan matanya.

  Akhirnya polisi tiba dan membawa penculik tersebut kemudian menyeretnya ke Hotel Prodeo, 

#Tantangan 1 Fiksi
# ODOP 

    
    

Minggu, 01 April 2018

Mengapa mak aiys ikutan RCO?

April 01, 2018 7 Comments

Apabila ditanya "Mengapa ikutan RCO?" Jawabnnya modal nekat. ^_^
Kalau membaca sebenarnya sering , tetapi lebih ke artikel di uc , mbah google dan lain-lain.
Selain itu menambah teman-teman baru. Dan baru saya sadari seperti dapet info buku terbaru yang sepertinya asyik buat dibaca nanti.
Sebenarnya ikutan RCO ada sedikit kekhawatiran. Bisa ga ya fokus, bisa ga ya istikomah. Tetapi yang namanya newbie semuanya juga masih belajar .
Ada banyak pertanyaan mengenai RCO ini. Membaca sekelebat cerita pengalaman ikutan RCO di blognya siapa gitu ya lupa lagi ??
Katanya ada tantangan membaca buku yang berbahasa Inggris. Membuat hatiku ciut untuk memasuki dunia ini. Oleh karena itu, wajarlah ga bisa seaktif dulu sewaktu di planet Merkurius.
Tetapi, hal itu juga yang mengusik hati untuk mengetes kemampuan diri dalam melakukan challenge.
Saat membaca blognya mas lutfi. Beliau juga sama malasnya dengan saya. Saya bukan saja malas tetapi sulit membagi waktu. Saya mengajar kemudian berdagang yang alhamdulillah laris. Yang membuat sulit duduk. Tutup hampir jam 9 malam beberes semuanya finish jam 10 an. Berjibaku dengan tugas IRT sampai jam 12 malam.
Itulah sebabnya saya sering ketinggalan materi sewaktu di ODOP. Tetapi alhamdulillah bisa lulus dengan tantangan yang ada. Meskipun, pas-pasan nilainya. Namun, menurut saya, yang belum lulus lebih pantas lulus daripada saya ini yang emak-emak. Pengetahuan menulisnya lebih mumpuni.
Semoga di RCO membuat saya semakin disiplin dan istikomah lagi dalam membaca dan menulis. amin.
#Tantangan tingkat 1
#ODOP
#RCO
#Alasan Ikutan RCO

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...