Follow Us @soratemplates

Jumat, 09 Maret 2018

Kekasih Bayangan : EP 1 Cinta Pertamaku

       "Risaaa,. apa yang lu lakuin !!!" tangan Febi menarik tanganku dengan keras. Dan benar saja air belerang hampir saja mengenai tanganku seperti scane drama Man to Man seorang bodyguard memelukku dengan erat dari bahaya, 

       kembali kedunia nyata, dan untuk ke yang sekian kalinya berhasil menyelamatkanku dari bahaya. dia adalah cinta pertamaku yang kupendam sejak kecil.

     Perkenalkan namaku Risa Sobarudin, yang artinya Risa yang selalu sabar karena bapaknya, Pak Sabar Samsudin. aku duduk di kelas XII IPA 3 di SMA Angkasa . Oia, Ayahku berprofesi sebagai Polisi di bagian Reserse Kriminal isme. Sedangkan, Ibuku adalah seorang Ibu rumah tangga asli meskipun lulusan S2 Pendidikan Ekonomi .

    Anehnya ia lebih memilih mengabdi menjadi ibu rumah tangga biasa dan mengabdi kepada Negara Republik Indonesia sebagai Ibu Bhayangkari yang gemar demo masak di sekitar kompleks rumah kami. 

     Aku mempunyai teman kecil namanya Feby Febriyanto. Dia adalah cinta pertamaku. Febi lahir di bulan Februari. Di hari Valentine dan kelahirannya beda 10 menit dariku. Karena kami lahir di bu bidan pada tanggal 14 Februari jam 23. 50 ia lahir sedangkan aku jam 00.00 . Jadilah aku memanggilnya kakak walau beda 10 menit. 
    
   Dia adalah siswa teladan, nilainya selalu menduduki peringkat pertama di sekolah kami. Dia seorang the prince of SMA Angkasa.Tak ada satupun siswa di sekolah Angkasa yang tak mengenalnya . Sudah tak terhitung banyaknya  sasaeng fans (Fans Fanatik biasanya digunakan untuk Fans KPOP ) . 

Ayahnya juga berprofesi sebagai polisi, beliau adalah rekan dekat Ayahku oleh karena itu kami tinggal di Perumahan Polisi Bhayangkari.

Fansnya Febi merasa Febi adalah Idol Kpop yang nyasar ke sekolah mereka, nama fansclubnya adalah V.I.P singkatan dari Vebi I Love You Porever. Siapa yang tidak menyukainya Ganteng, pintar, dan dingin. Sikapnya kepada hampir semua perempuan dingin, tetapi itu yang membuat perempuan kelepek-kelepek . Ia tak mau memulai obrolan apabila tak terlalu kenal dekat.

Pertemuan pertama kali terjadi saat kami bersekolah di TK Permata Bunda. Kami berbeda kelas kalau aku kelas Jeruk sedangkan dia kelas Apel. 

Suatu ketika saat hujan sangat deras di sekolah hanya menyisakan aku dan dia yang belum di jemput oleh orang tua kami karena kesibukannya masing - masing. Akhirnya dibantu Ibu guru Lia kami diantar pulang karena memang rumah kami yang berdekatan. Dia berbaik hati membawakan payung untukku. Di tengah gemercik hujan dengan gentle dia memegang payung, tetapi bahunya kebasahan yang berusaha menutupi tubuhku supaya tak kehujanan.

Saat itu aku sedang pilek berat rasanya sulit bernafas apalagi saat itu aku belum bisa membuang ingus sendiri. Karena perjalanan yang cukup jauh dan diperparah dengan hidung yang mampet serasa aku sebentar lagi akan pingsan karena "si gua kembar" sudah penuh oleh " si lendir " , Akhirnya saat kepala sangat pusing karena kekurangan asupan oksigen, tiba-tiba dia memencet hidungku dan berkata,"Riss, mampet ya sini aku buangin ?" katanya lembut . Dan orang yang mengajarkan membuang ingus pertama kali adalah Febi. Entah bagaimana karena sentuhan lembutnya aku merasa ini adalah cinta pertamaku sampai sekarang.

Dulu saat mau masuk SMP , aku berusaha untuk masuk ke SMP Favorit. Dan untuk masuk ke SMA ini juga aku perlu perjuangan yang tak sedikit. aku mencoba belajar dengan giat supaya terus bersekolah di sekolah yang sama.sampai akhirnya aku sadar masa SMA ini mungkin adalah masa-masa terakhir kami bisa bersekolah bersama karena ia akan meneruskan ke Sekolah Tinggi Kepolisian. Ia bercita-cita ingin seperti Ayahnya, sedangkan aku disuruh menjadi guru oleh Ayahku.

Akankah cintaku berbalas ataukah tetap hanya menjadi teman masa kecil sampai kami dewasa nanti ? Tunggu kisah selanjutnya 

Cerbung1#




Perkenalkan
Trima kasih sudah berkunjung ^_^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...