Follow Us @soratemplates

Sabtu, 10 Maret 2018

Kekasih Bayangan : Ep 2 Kekasih V.I.P

Ayam berkokok tanda sang fajar sudah muncul. pelan-pelan tangan mungil Risa muncul dari balik selimutnya yang bercorak hollo kitty berwarna pink peach. "tok, tok tok Risa cepat bangun nak, sebentar lagi jam 7 " kata ibuku mengetuk pintukin ini sudah yang kelima kali dan anak gadisnya masih belum juga bangun.

" Risa Sobarudin banguuuun !!! " Kata mamah seperti meneriaki maling yang baru ketemu di perapatan Mang Iha. Kali ini ancamannya seperti biasa akan ambil Hp dan motor Scoopy yang biasa kupakai.

Langsung saja dengan kecepatan gundala melesat ke kamar mandi , walaupun sialnya pinggang nyangkut di meja mini tempat menyimpan vas. "Aduh, kenapa sih kena terus apa karena  ngegendutan yahh"

Langsung saja kusammbar handuk polky yang bercorak polkadot di jemuran samping kamar mandi. Mandi ala koboi selalu begitu only 5 minutes selesai sudah. Cuma cuci muka dan basahin badan pakai handuk hangat yang sudah diberi cairan pewangi. Alhasil wajah bersih dan badan harum seperti sudah mandi.

Di meja makan,

"Risa, kamu kapan yah mau elingnya. bangun telat terus habis sholat subuh tidur bantuin mamah kek, nyapu, nyuci, siram bunga bagaimana kalau kamu nikah nanti, mau mamah yang bantuin kamu terus gituh?" ceramah mamah panjang, Jadilah sarapan sayur asem pagi-pagi di tambah omelan asem mamah yang membuat asem suasana.

Namun, sepertinya Tuhan masih sayang padaku. Terdengar suara pintu diketuk yang sudah kukenal bahkan dari suara sepatunya berdecit dan langkah kakinya yang familiar di pikiran keluarga besar Pak Sabarudin.

"Assalamualaikum, punten Risanya ada bu?" Suara yang khas dengan logat sundanya. Dialah Euis sahabatku. "Ada issss" jawabku sambil menggigit sepotong roti tawar dan tak lupa menyeruput milk chocolate . Akhirnya ada yang bisa membuatku keluar dari perdebatan panas ini.

Apapun yang terjadi  aku selalu ingat wejengan Pak Ustad Memed guru ngajiku di TPA "Jangan marah sama orang tua nanti ga berkah dunia akhirat"

Itulah yang membuatku merasa tak ada gunanya sekalipun aku kesal di ceramahi setiap hari. Alasannya yang paling kuat adalah tugas menumpuk, pulang selalu sore. Kalau pulang sore dari sekolah belum hung out sama teman ke Mall baru habis itu pulang malam yang pastinya ada ceramah lagi sebelum tidur live lagi. Wajar sebenarnya mamah sering menasehati karena pergaulan anak zaman sekarang yang mulai bebas, tetapi yang tidak mamah ketahui aku adalah anak yang sholeha tidak lupa sholat 5 waktu, meskipun pergi ke Mall.

Euis adalah sahabatku dia bukan dari perum Bhayangkari. Rumahnya ada di luar perum. Dia adalah salah satu anggota V.I.P modus nebeng motor padahal mau cucur pandang sama Feby yang always naik sepeda setiap berangkat ke sekolah.

Di depan rumah,

"Pagi, bie " sapaku . Dia hanya diam menatapku. Melirik euis di sampingku. Kemudian menghela nafas . "Pagi saa," jawabnya ketus.

Melihat hal yang aneh dari febi . Atau yang sering aku panggil bibi. Setiap aku bersama dengan euis. Entah mengapa dia merasa risih dengan kehadirannya. Entahlah alasannya apa mungkin akan terjawab oleh waktu.

Cerbungep2#

Trima kasih sudah berkunjung ^_^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...