Follow Us @soratemplates

Kamis, 25 Januari 2018

Belajar dari anak kecil

Mengamati ceritanya mbak anis. Ternyata anak-anak juga punya cerita.  Saat ia mempunyai masalah dengan ayah ia akan kesulitan mendapatkan pekerjaan dan saat mempunyai masalah dengan ibu ia mempunyai masalah saat berumah tangga.

Meskipun, sekilas ternyata ada benarnya juga.

Hidup memang penuh lika-liku , orang tua tak selamanya benar dan tak selamanya salah. Tetapi, mereka pasti menyayangi kita dengan caranya yang mungkin sulit di mengerti.

Beberapa hari yang lalu, saya punya seorang fans dari kalangan murid. Dan dari yang saya perhatikan ia sangat berbeda dengan siswa yang lainnya.

Namanya Agus umurnya baru menginjak 9 tahun. Setiap harinya ia penuhi dengan senyuman. Banyak temannya yang mengoloknya Tetapi selalu ia akhiri dengan senyuman.

Pernah suatu ketika saya bertanya. "Gus, kenapa tidak jajan?" . Jawabnya polos tapi kena "jajan bu tapi cuma serebu. Saya mah gimana mamah aja serebu gpp ga jajan juga gpp, " sambil tersenyum ia mengatakannya.

Sementara beberapa siswa yang lain kalau tidak diberi uang jajan . Biasanya mogok sekolah. Atau menangis di jalan karena uang jajannya sedikit.

Terhenyak melihat jawabannya. Sementara saya mengetahui kalau kondisi keluarganya tidak begitu baik. Kedua orang tuanya pernah bercerai dan alhamdulillah rujuk. Tetapi, belum lama ia kembali di bawa ayahnya ke jakarta selama 1 bulan.

Sekarang Agus baru datang dari Jakarta. Sekilas tak seperti dirinya. Tubuhnya sekarang gendut mukanya bulat. Padahal dulu ia biasanya sangat kurus karena biasa menahan lapar.

"Gus, gus penambahan gizi ya selama di jakarta" kataku saat menyambutnya. Ia langsung memelukku erat baginya kehidupan nyamannya di Jakarta tak serta merta membuatnya ingin bersekolah di sana. Ia tetap mau  bersekolah di kampung meskipun, ia sadar kehidupannya tak lagi nyaman seperti tinggal bersama ayahnya.

Beberapa lama Agus tinggal di kampung. Perlahan ia mulai kurus lagi. Dan yang membuatku sedih ada beberapa cubitan dan lebam di mukanya karena di pukul oleh Ibunya. 

Perlahan aku serasa ingin dia bersama Ayahnya lagi di Jakarta.  Tetapi, ia lebih menyukai bersekolah disini. Meskipun, aku tahu kehidupan di rumahnya tak begitu menyenangkan lagi. Hanya senyumannya yang mengalihkan pandangan bahwa kehidupannya berat. 



ODOPBatch5#

2 komentar:

  1. Ini kisah nyata mbak? Sabar sekali dia ya. Semoga kelak bisa jadi orang besar dia.

    BalasHapus
  2. Iya mbak. Sangat sabar untuk seorang kecil. Amiin semoga di masa depan dia menjadi orang besar

    BalasHapus

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...