Follow Us @soratemplates

Kamis, 25 Januari 2018

Dunia Lain Annabelle



Hari ini pertama kalinya saya posting "Dunia Lain" mungkin terlihat syeramm tapi sebenarnya tidak juga.

  Ini cerita tentang rumah lamaku yang menyimpan banyak kenangan. Kenangan indah maupun kenangan menakutkan

 Dia bisa Terbang

Tahun yang panas sekitar tahun 1995-1996.
Burung pipit sedang memadu kasih di tiang listrik di depan rumah. Rumah dengan nuansa kuning berubin kuning sangat menunjukan bahwa rumah itu memiliki gaya rumah tempo dulu. Meskipun begitu atap terasnya sudah di modifikasi dengan fiber glass. Pagar putih dengan nuansa vintage mempermanis rumah itu

Namun, tak ada yang menyadari terdapat hal yang luar biasa di dalamnya.
Saat itu  belum menginjak masa Sekolah Dasar. Tepatnya masih Taman Kanak-Kanak di TK Tat Twam Asi Pasar Rebo Jakarta Timur.  Dan masih nol besar.

Kedua orang tuaku sibuk. Ayahku yang biasa aku panggil bapak biasa berangkat jam 6 dan pulang jam 9 malam. Beliau bekerja di perusahan farmasi yang berada cukup jauh dari rumah.
Ibuku seorang guru ngaji anak2 maupun d luar rumah.

Sekilas tak ada yang aneh. Semuanya tumbuh normal seperti kebanyakan.
Rasanya aneh keluarga kami begitu agamis Namun, hal yang aneh selalu ada.

Boneka Annabele

Sampai saat ini aku kurang menyukai film horor seperti boneka Chukky atau Annabelle
Alasannya bukan karena takut karena setelah nonton. Takut ya iyalah. Tetapi, bukan karena tokohnya bagus atau efeknya yang bagus menderu-deru. Buat siapun yang menonton pasti matanya melotot seperti seperti mau keluar. Tetapi, lebih dikarenakan aku pernah bertemu boneka Annabele meskipun namanya beda.

Sebuah boneka kelinci berwarna hijau tua dan boneka bayi plastik.
Itu sangat mengganggu secara psikologis selama bertahun-tahun..

Awal perkenalan.
Boneka itu sebenarnya pemberian uwa ku atau kakaknya ayah yang sudah meninggal.
Selain, itu aku punya beberapa boneka yang sengaja di
belikan karena bentuknya lucu. Tidak banyak mungkin ada 10 buah terdiri dari boneka besar maupun kecil.

Bermain boneka biasanya aq lakukan di manapun di dapur, ruang tengah maupun di kamarku.
Bahkan, seringkali orangtua menitipkan aku kepada boneka daripada diizinkan keluar untuk bermain dengan teman. Alasannya jelas supaya tidak keluar uang jajan ataupun karena udara yang kurang bersahabat

Hal Mengerikan Di Mulai
Di panas yang terik saat semua orang sedang tenggelam dalam kesibukannya masing-masing.
Diriku yanng polos sedang bermain di ruang tengah berbatasan dengan warung dan dapur kemudian kamar mandi.

Sesaat sayup-sayup ada orang berbicara "isssss isssss." Saat aku bilang "yaa siapa?"  Namun tak ada yang menjawab.

Namun berbeda saat kedua kalinya " iissss isssss aisssahhh"  Saat aku menjawab lagi. Seperti yang berbicara bukanlah seorang tetapi, lebih dari satu pastinya. 

" aissssahh " begitu di ulang-ulang. Ada suara anak-anak seumuran denganku, ada suara nenek-nenek yang merintih dan ada suara bapak-bapak juga mencoba memanggil. Setelah sekian lama memastikan bahwa bukan kolegaku ataupun orang di luar rumahku.

Dan beberapa saat kemudian aku sangat terkejut. Bulu kudukuku mulai muncul.

Baru kusadari ternyata boneka2 yang berbicara .  Matanya menghadapku semunya. Awalnya tak percaya. Lalu aku berteriak dan menjerit ke mamah . Tetapi, apa yang di katannya "Jangan terlalu banyak berimajinasi iss. Jangan keseringan nonton kartun. "
Setelah di beri nasihat. Jadilah berfikir itu hanyalah pikiranku.

Namun, saat tak ada orang boneka-boneka tersebut bukan hanya bisa bicara mereka bertanya yang sangat provokatif misalnya bibimu pelitt karena ga sayang lagi, ibuku sibuk karena punya anak lagi di luar rumah ini. Dan bapakku jarang pulang karena sebenarnya aku bukanlah anak kandungnya. 
Sekilas ini seperti bercanda, tetapi masalah aku bukan anak kandung dikeluarga ini. Sesungguhnya adalah polemik berkepanjangan bahkan saat aku menginjak perguruan tinggi.

Bukan saja memprovokasi Namun bisa bergerak. Bahkan, malayang.di depan mataku. Ingin teriak tapi suara benar-benar tak bisa keluar lagi sekarang. Semuanya tercekat di tenggorokanku. Seperti ada yang sengaja mencekik ataupun membekap agar suara tak keluar

Seketika itu juga seperti ada yang salah. Anehnya hal itu berulang bukan hanya sekali . Tetapi berkali-kali dan tentunya saat aku dititipkan sendiri dengan boneka.
Setiap di adukan selalu ada alasannya. Sampai akhirnya mamah marah dan menyimpan semua boneka itu di dalam kardus kemudian di simpan di loteng rumah.

Suatu hari, aku bertemu boneka itu lagi. Dan aku mulai menjeritt ketakutan.
Setiap orang yang kutemui selalu bilang anak ini keseringan nonton kartun, anak ini terlalu sering berkhayal dan sampai ada yang bilang aku kena guna-guna.
Saat itu aku mulai phobia dengan boneka, foto ataupun bayangan.

Dan sering banyaknya orang menuduh dan menggunjing semakin membuatku frustasi.
Saat mengadukan hal tersebut tak ada satupun yang percaya. Mereka bilang itu hanya imajinasi.
Akhirnya, semakin lama meskipun boneka tersebut bisa bergerak dan yang paling membuatku stress adalah takut berbicara dengan orang yang lebih dewasa karena mereka bilang keseringan nonton kartun.

Akhirnya bukan hanya boneka. Foto pun bisa sy lihat bergerak. Hingga akhirnya saat itu bisa dibilang fobia dengan boneka, foto dan bayangan.

Meskipun fobia atau kecemasan yang berlebihan . Tetap saja suara itu tetap ada.

Boneka itu ada di Mimpiku mengejarku terus dan terus.
Ada satu hal yang paling diingat . Dari sekian banyak mimpi buruk saat itu.
Adalah saat aku tengah tertidur pulas dan saat aku berusaha bangun dengan cepat karena mimpi buruk itu.

Aku bukannya bangun melainkan berada di alam ku tetapi melihat diriku  sedang tertidur pulas..
Dan yang paling aneh boneka kelinci itu tepat di hadapanku..
Dengan melangkah ketakutan. Keseret kakiku keluar kamar. Dan baru kusadari. Aku tak punya kaki sekarang.

Itu yang paling aneh. Mengapa aku tak punya kaki.
Saat di ruang keluarga kulihat bibi dan ibuku sedang menonton TV di ruang keluarga. Ayahku rupanya sedang sholat di kamar. Dan yang membuatku takjub. Aku berusaha memanggil "mamah... " ia hanya menengok dan memalingkan muka saja.

Dan baru kusadari ini aneh dan berdoa semoga ini cuma mimpi saja.
Saat terbangun aku berharap ini hanya hal aneh dan hanya mimpi.
Tetapi, saat ibuku dan bibi berbicara tentang hal yang di tontonnya tadi malam. Dan di mimpiku aku juga menonton hal yang sama. Bahkan aku mengetahui saat bibi menumpahkan cemilan saat menonton tv .

Aku bertanya-tanya apa yang salah denganku. Dan tak menceritakannya setelah sekian lama.
Kejadian itu berulang sebanyak kurang lebih 5 kali. Aku berusaha mengamati " oh, beginilah ya kalau aku tidur"
Sampai tahun 2004 kami akhirnya pindah rumah dan membagun rumah yang baru lagi.

                   ---------------------------------20 tahun kemudian-------------------------------------

Sebenarnya hal itu terus berlanjut. Namun tak begitu ekstrem semenjak kepindahan dari rumah itu. 
Meskipun phobia terhadap boneka, gambar ataupun bayangan mulai memudar dengan seiringnya umur yang bertambah. 

Dan aku mulai berhijab dan mendekatkan kepada Allah SWT. Kejadian itu mulai menghilang dan hampir tak berbekas lagi. 

Di tahun 2015 yang lalu aku mulai jatuh cinta kepada seorang pemuda. Dan kami saling mencintai dan diapun sudah mengetahui kekuaranganku dan cerita masa laluku.
Dan kami akan mengikat tali ini kejenjang yang lebih tinggi lagi. 

Ada sesuatu yang aneh muncul kembali sesuatu yanh sudah ku kubur selama 20 tahun muncul kembali. 
Bagaimanakah perjuanganku untuk mencapai jenjang pernikahan ini. Bukan hanya perjuanganku tetapi perjuangan keluargaku dan juga perjuangan calon suamiku. Yang memberikan dukungan bantuan doa dan moril. Ikuti kelanjutan ceritanya yang lebih seru pastinya....

To be continued....

Amanat: ini bukan amanat karena terkesan menggurui . sebenarnya ga salah menyukai boneka. jangan memukul ratakan semuanya begitu. hanya sebaiknya apabila ada anak yang menangis karena sesuatu yang aneh. langsung di beri penanganan khusus. semoga kejadian yang kualami  tak terjadi kepada siapun.

#ODOPbatch5# day 5#

4 komentar:

  1. Gak kebayang jadi penulis pas masih kecil, ngeriiii...harusnya ortu peka dan mencoba merukyah atau upaya lain. Makasih mbak Aisyah atas sharingnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu zaman dulu masih kurang familiar dengan namanya ruqyah seperti sekarang. Qt kan kids zaman jadoel 😅😅😅. Sama-sama mbak leska. Sebenarnya ceritanya masih ada kelanjutannya. 😆😆😆 ditunggu aja ya chapter 2 nya.

      Hapus
    2. Siapp woro2 yah kalo uda dilanjutkan ceritanya 😁

      Hapus
    3. 😂😂😂😂😂. Ikutin blog sayaa aja ya mbak leska.

      Hapus

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...