Assalamualaikum, sahabat aiysdays, ketemu lagi dengan artikel aiysdays ya. Untuk pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai :
"Sepuluh Alasan Mengapa Anak Menjadi Nakal "
Berikut ulasannya,.
Apakah kalian pernah merasa jengkel dan kesal saat anak anda
nakal. Tantrum di tempat umum atupun sering memukul tenannya karena hal yang sepele.
Anak menjadi seperti hal itu karena beberapa hal yang harus
disadari benar oleh para orang tua.
Orang tua maupun orang dewasa perlu memahami alasan-alasan .
Mengapa anak-anak menjadi nakal. Sebagaimana di lansir dari nakita.
Menurut Amy Morin, seorang Psikoterapis dan penulis buku
Psikologi. 13 Mentally Strong People, Don’t Do. Ada sepuluh alasan mengapa
anak menjadi nakal. Berikut 10 alasannya , :
1. Meminta Perhatian
Ketika anak ingin mendapatkan perhatian dari orang tua atau
orang dewasa lainnya lalu tak mendapatkannya .Maka reaksinya adalah mengamuk,
memukul dan menjerit. Meskipun, mereka tahu akan dimarahi setelah melakukan hal
nakal itu . Mereka tetap melakukan hal tersebut. Karena mereka haus akan
perhatian penuh.
Reaksi yang harus ditunjukan oleh orang dewasa adalah dengan
memberikan respon positif. Meluruskan kalau ingin mendapatkan perhatian penuh
caranya bukan dengan mengamuk dan memukul karena itu perbuatan yang tidak baik.
Ajarkan anak untuk meminta dengan sopan. Hal itu lebih disukai oleh orang
dewasa daripada menangis dan menjerit.
2. Mencontoh Orang Lain
Anak-anak belajar bersikap dengan melihat orang lain. Baik
dengan menyaksikan temannya di sekolah, tontonan di televise, video , bahkan perilaku
orang terdekat seperti orang tua dan kerabat. Oleh karena itu di televisi ada
kode BO (Bimbingan Orang Tua) Harusnya anak didampingi saat menyaksikan video
atau menonton televise. Sehingga bisa diluruskan atau dikoreksi hal-hal yang
kurang baik . Orang tua berperan sebagai pengawas dan penjaga.
3. Menguji kesabaran
Ketika orang tua dan orang dewasa menetapkan suatu aturan.
Umumnya mereka ingin menguji seberapa serius orang tua atau orang dewasa
menerapkan aturan tersebut. Anak akan segaja bersikap nakal untuk mengetahui
apa hukuman yang akan mereka dapatkan jika tak mengikuti aturan.
Biasanya
mereka akan menguji kekompakan kedua orang tuanya sehingga mereka bisa memilih
orang tua mana yang bisa memenuhi keinginannya. Disini sebaiknya orang tua kompak
dalam menerapkan suatu aturan. Aturan terlebih dahulu di diskusikan sehinga
jelas manfaat dan tujuan yang ingin dicapai bersama demi buah hati.
4. Minim Keterampilan
Terkadang masalah prilu anak muncul karena anak minim
keterampilan. Anak terlalu dimanja sehingga minim keterampilan untuk
menyelesaikan masalahnya sendiri. Misalnya, anak yang minim keterampilan
bersosialisasi akan mudah marah dan memukul temannya saat tidak senang.
Saat
anak tak punya keterampilan menyelesaikan masalahnya sendiri anak cenderung tak
peduli . Ia memilih tak membereskan mainannya sendiri. Jadi, sebagai orang tua
. Anda harus belajar cara mengajarkan beberapa keterampilan dasar yang harus
dimiliki oleh anak. Bukan saja memenuhi keinginannya saja. Karena apabila nafsu
yang terus dipupuk. Karena itu akan membuatnya cepat marah. Belajar Problem
solving semenjak dini menumbuhkan kecerdasan intelektual dan spiritual.
5. Tidak Mampu Mengendalikan
Emosi
Anak-anak sering kali mudah merasa emosi dikarenakan tidak
mengetahui apa yang harus dilakukan dengan perasaan yang mereka miliki.
Akibatnya mereka aka bersikap berlebihan saat merasa tertekan, sedih, ataupun
bosan. Anak-anak seharusnya diberi tahu bagaimana cara positif mengatasi rasa
bosan , sedih, ataupun cemas. Anak-anak menjadi lebih sehat secara emosi saat
orang tua mengajarkan hal mendasar tersebut.
6. Ingin Merasa Bebas
Anak-anak sering melanggar aturan karena ingin kebebasan.
Semakin berkembang anak. Semakin berkembang pula ia ingin menunjukan
kekuasaannya. Pembelajaran Disiplin dan Bimbingan Orang Tua sangat penting
untuk mengingatkan bahwa anak-anak belum membutuhkan kebebasan seperti yang
mereka pikirkan.
Anak-anak menjadi pemberontak seakan memberi tahu kalau mereka
tidak dapat dipaksakan. Perlu di beri pengertian mendalam pengetian kebebasan
bukan seperti yang mereka pikirkan masih ada norma dan aturan yang harus mereka
patuhi. Jelaskan dampak negative dari kebebasan menurut definisi mereka dan
berikan dampak positif dari mematuhi aturan yang ada bagi kelangsungan hidup
mereka bermasyarakat maupun di keluarga.
7. Menunjukan Kekuasaan
Perilaku menantang atau argumentatif adalah dampak dari
seseorang yang mencoba mendapatkan kembali wilayah kekuasaannya. Misalnya, Ia
disuruh mengaji tetapi enggan karena masih betah menonton kartun di televisi.
Orang tua bisa memberikan pilihan seperti mengaji sekarang , atau setelah acara
televisi selesai. Atau memberikan waktu menonton 5 menit lagi sesuai
kesepakatan dengan anak. Sehingga disinilah anak belajar bertanggung jawab
dengan apa yang ia ucapkan.
8. Kebutuhan yang Tak
Terpenuhi
Saat anak lelah , lapar, atau sakit biasanya sering kali muncul
perilaku buruk. Orang tua bisa melakukan pencegahan dengan cara. Apa kebutuhan
yang belum mereka penuhi ketika anak mendadak marah.
9. Senjata Untuk Mendapatkan
Apa Yang Diinginkan
Saat anak menangis dan merengek di Mall dengan membelikan
mainan yang minta . Bisa membuat anda repot dikemudian hari. Karena anak punya
rasa percaya diri yang tinggi . Anak sangat percaya diri dengan menangis
ataupun merengek adalah kartu AS untuk mencapai semua keinginannya. Sebaiknya
dalam menghadapi anak seperti ini adalah jangan langsung membelikannya.
Jelaskan tentang perbandingan penting dan tidaknya membeli barang tersebut.
Barang adalah benda yang tidak selalu harus dibeli. Benda yang dapat dibeli
adalah benda yang memberikan manfaat untuk pembelinya. Apabila tidak bermanfaat
sebaiknya Jangan dibeli. Beli opsi barang yang pantas dibeli berikan alasannya.
10.
Memiliki Masalah Mental
Terkadang anak – anak memiliki masalah kesehatan mental yang
menyebabkan perilaku mereka menjadi bermasalah. Salah satunya ADHD ( Attention
Hyperactivity Disorder ) atau gangguan perkembangan otak yang menyebabkan
penderita menjdao impulsive, susah berkonsentrasi, dan hyperaktif.
Selain itu cemas berlebihan itu bisa Anexiety Disorder. Anak
merasa cemas berlebihan. Muncul keringat dingin, susah focus. Perlunya
dibimbing Psilokong atau ahli yang kompeten di bidangnya.
Itulah 10 alasan mengapa anak menjadi nakal, Semoga bisa mendapatkan
manfaatnya. Silahkan share agar teman dan kerabat bisa meraskan manfaatnya. See U latter.
Sumber : Nakita.grid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar