Follow Us @soratemplates

Sabtu, 15 Juni 2019

Ingat ya Bun, 10 ALASAN MENGAPA ANAK MENJADI NAKAL.


Assalamualaikum, sahabat aiysdays, ketemu lagi dengan artikel aiysdays ya. Untuk pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai :
 "Sepuluh Alasan Mengapa Anak Menjadi Nakal "


Berikut ulasannya,.

Apakah kalian pernah merasa jengkel dan kesal saat anak anda nakal. Tantrum di tempat umum atupun sering memukul tenannya karena hal yang sepele.
Anak menjadi seperti hal itu karena beberapa hal yang harus disadari benar oleh para orang tua.

Orang tua maupun orang dewasa perlu memahami alasan-alasan . Mengapa anak-anak menjadi nakal. Sebagaimana di lansir dari nakita.
Menurut Amy Morin, seorang Psikoterapis dan penulis buku Psikologi. 13 Mentally Strong People, Don’t Do. Ada sepuluh alasan mengapa anak menjadi nakal. Berikut 10 alasannya , :

1.  Meminta Perhatian

Ketika anak ingin mendapatkan perhatian dari orang tua atau orang dewasa lainnya lalu tak mendapatkannya .Maka reaksinya adalah mengamuk, memukul dan menjerit. Meskipun, mereka tahu akan dimarahi setelah melakukan hal nakal itu . Mereka tetap melakukan hal tersebut. Karena mereka haus akan perhatian penuh.

 Reaksi yang harus ditunjukan oleh orang dewasa adalah dengan memberikan respon positif. Meluruskan kalau ingin mendapatkan perhatian penuh caranya bukan dengan mengamuk dan memukul karena itu perbuatan yang tidak baik. Ajarkan anak untuk meminta dengan sopan. Hal itu lebih disukai oleh orang dewasa daripada menangis dan menjerit.

2.  Mencontoh Orang Lain

Anak-anak belajar bersikap dengan melihat orang lain. Baik dengan menyaksikan temannya di sekolah, tontonan di televise, video , bahkan perilaku orang terdekat seperti orang tua dan kerabat. Oleh karena itu di televisi ada kode BO (Bimbingan Orang Tua) Harusnya anak didampingi saat menyaksikan video atau menonton televise. Sehingga bisa diluruskan atau dikoreksi hal-hal yang kurang baik . Orang tua berperan sebagai pengawas dan penjaga.

3.  Menguji kesabaran

Ketika orang tua dan orang dewasa menetapkan suatu aturan. Umumnya mereka ingin menguji seberapa serius orang tua atau orang dewasa menerapkan aturan tersebut. Anak akan segaja bersikap nakal untuk mengetahui apa hukuman yang akan mereka dapatkan jika tak mengikuti aturan.

 Biasanya mereka akan menguji kekompakan kedua orang tuanya sehingga mereka bisa memilih orang tua mana yang bisa memenuhi keinginannya. Disini sebaiknya orang tua kompak dalam menerapkan suatu aturan. Aturan terlebih dahulu di diskusikan sehinga jelas manfaat dan tujuan yang ingin dicapai bersama demi buah hati.

4.  Minim Keterampilan


Terkadang masalah prilu anak muncul karena anak minim keterampilan. Anak terlalu dimanja sehingga minim keterampilan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Misalnya, anak yang minim keterampilan bersosialisasi akan mudah marah dan memukul temannya saat tidak senang. 

Saat anak tak punya keterampilan menyelesaikan masalahnya sendiri anak cenderung tak peduli . Ia memilih tak membereskan mainannya sendiri. Jadi, sebagai orang tua . Anda harus belajar cara mengajarkan beberapa keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh anak. Bukan saja memenuhi keinginannya saja. Karena apabila nafsu yang terus dipupuk. Karena itu akan membuatnya cepat marah. Belajar Problem solving semenjak dini menumbuhkan kecerdasan intelektual dan spiritual.

5.  Tidak Mampu Mengendalikan Emosi

Anak-anak sering kali mudah merasa emosi dikarenakan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dengan perasaan yang mereka miliki. Akibatnya mereka aka bersikap berlebihan saat merasa tertekan, sedih, ataupun bosan. Anak-anak seharusnya diberi tahu bagaimana cara positif mengatasi rasa bosan , sedih, ataupun cemas. Anak-anak menjadi lebih sehat secara emosi saat orang tua mengajarkan hal mendasar tersebut.

6.  Ingin Merasa Bebas



Anak-anak sering melanggar aturan karena ingin kebebasan. Semakin berkembang anak. Semakin berkembang pula ia ingin menunjukan kekuasaannya. Pembelajaran Disiplin dan Bimbingan Orang Tua sangat penting untuk mengingatkan bahwa anak-anak belum membutuhkan kebebasan seperti yang mereka pikirkan.

Anak-anak menjadi pemberontak seakan memberi tahu kalau mereka tidak dapat dipaksakan. Perlu di beri pengertian mendalam pengetian kebebasan bukan seperti yang mereka pikirkan masih ada norma dan aturan yang harus mereka patuhi. Jelaskan dampak negative dari kebebasan menurut definisi mereka dan berikan dampak positif dari mematuhi aturan yang ada bagi kelangsungan hidup mereka bermasyarakat maupun di keluarga.

7.  Menunjukan Kekuasaan

Perilaku menantang atau argumentatif adalah dampak dari seseorang yang mencoba mendapatkan kembali wilayah kekuasaannya. Misalnya, Ia disuruh mengaji tetapi enggan karena masih betah menonton kartun di televisi. Orang tua bisa memberikan pilihan seperti mengaji sekarang , atau setelah acara televisi selesai. Atau memberikan waktu menonton 5 menit lagi sesuai kesepakatan dengan anak. Sehingga disinilah anak belajar bertanggung jawab dengan apa yang ia ucapkan.

8.  Kebutuhan yang Tak Terpenuhi

Saat anak lelah , lapar, atau sakit biasanya sering kali muncul perilaku buruk. Orang tua bisa melakukan pencegahan dengan cara. Apa kebutuhan yang belum mereka penuhi ketika anak mendadak marah.

9.  Senjata Untuk Mendapatkan Apa Yang Diinginkan

Saat anak menangis dan merengek di Mall dengan membelikan mainan yang minta . Bisa membuat anda repot dikemudian hari. Karena anak punya rasa percaya diri yang tinggi . Anak sangat percaya diri dengan menangis ataupun merengek adalah kartu AS untuk mencapai semua keinginannya. Sebaiknya dalam menghadapi anak seperti ini adalah jangan langsung membelikannya. Jelaskan tentang perbandingan penting dan tidaknya membeli barang tersebut. Barang adalah benda yang tidak selalu harus dibeli. Benda yang dapat dibeli adalah benda yang memberikan manfaat untuk pembelinya. Apabila tidak bermanfaat sebaiknya Jangan dibeli. Beli opsi barang yang pantas dibeli berikan alasannya.

10.            Memiliki Masalah Mental

Terkadang anak – anak memiliki masalah kesehatan mental yang menyebabkan perilaku mereka menjadi bermasalah. Salah satunya ADHD ( Attention Hyperactivity Disorder ) atau gangguan perkembangan otak yang menyebabkan penderita menjdao impulsive, susah berkonsentrasi, dan hyperaktif.

Selain itu cemas berlebihan itu bisa Anexiety Disorder. Anak merasa cemas berlebihan. Muncul keringat dingin, susah focus. Perlunya dibimbing Psilokong atau ahli yang kompeten di bidangnya.


Itulah 10 alasan mengapa anak menjadi nakal, Semoga bisa mendapatkan manfaatnya. Silahkan share agar teman dan kerabat bisa meraskan manfaatnya. See U latter.

Sumber : Nakita.grid



Trima kasih sudah berkunjung ^_^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan berlebihan memuja orang.

Hy sahabat onlineku. Kita ketemu lagi di catatan Aisyah. Ok guys disini aku mau curhat aja. Ternyata mental inlander ada di dalam diriku.  ...