Ingat ya Bun, 5 Makanan Ini Wajib di Hindari untuk Anak yang Hyperaktif
Aiysdays
Maret 27, 2019
0 Comments
Foto : tribunnews.com
Setiap orang tua pasti menginginkan anak yang normal. Namun,
ada beberapa anak yang terlahir berbeda dengan anak lainnya baik secara fisik
ataupun tingkah laku yang berbeda.
Setiap orang tua menginginkan buah hatinya tumbuh berkembang
dengan baik hingga ia dewasa.
Namun, ada beberapa anak yang terlahir dengan sifat
hyperaktif yang jelas berbeda dengan anak pada umumnya. Anak Hyperaktif adalah
anak yang memiliki sifat aktif atau sikap yang tidak tenang. Sehingga aktif melebihi
sikap anak normal pada umumnya.
Adapun ciri-ciri anak Hyperaktif dilansir dari dosenpsikologi
yaitu : Tidak mudah lelah, Sering menyela pembicaraan, tidak suka tenang, tidak
memiliki banyak teman,
Namun ada solusi untuk menangani anak hyperaktif salah
satunya adalah dengan menghindari makanan yang dapat memberikan dampak negatif.
Sebagaimana yang telah
dilansir dari hello.sehat. Berikut ini Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh
anak yang mengalami hyperaktif :
Makanan kemasan dan olahan mengandung berbagai macam zat
tambahan seperti penyedap rasa atau MSG, Pengawet Makanan atau Sodium Benzoat,
perasa dan pewarna buatan. Kandungan zat aditif ini akan berdampak negatif
kepada anak yang mengalami hyperaktif.
David Perlmutter, M.D . seorang ahli saraf mengatakan bahwa “
Kandungan zat aditif pada makanan akan meningkatkan hiperaktifitas dan
mengurangi anak untuk berkonsentrasi “
Oleh, karena itu memilih makanan yang alami lebih aman dan
lebih sehat untuk anak yang hyperaktif.
Minuman bersoda juga sebaiknya dihindari. Minuman bersoda
mengandung pemanis buatan, gula, sirup jagung fruktosa, pengawet dan pewarna
makanan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak yang sering mengkonsumsi
soda dan kafein lebih sering untuk “tantrum” atau meningkat daya hyperaktifnya.
Anak-anak pasti menyukai makanan yang manis-manis, seperti
permen, es krim, kue dan coklat. Terlalu banyak mengkonsumsi gula akan
meningkatkan kadar gula darah yang semakin naik dengan cepat. Peningkatan gula
darah akan memicu produksi adrenalin yang semakin tinggi, yang menimbulkan efek
Hyperaktif kepada anak-anak.
Menurut Dr. David Williams dan Dr. Jhon M Dye dari The
Healing Centre On-Line mengatakan bahwa "Beberapa anak yang mengalami hyperaktif
setelah melakukan diet gula dapat membuat anak lebih tenang.
Beberapa penilitian yang meneliti pengaruh guten terhadap
anak hyperaktif memberikan dampak yang negatif. Hal itu kemungkinan besar oleh
sensivitas tubuh anak terhadap gluten protein khusus yang sering ditemukan
dalam gandum dan bji-bijian. Oleh karena itu sebaiknya menghindari makanan yang
mengandung gluten seperti roti, pasta, dan sereal gandum
Sebagian besar produk yang berbahan dasar susu sapi
mengandung zat kasein A1 yang dapat memicu efek negatif kepada penderita anak
hyperaktif. Namun, penggunaan produk susu lain seperti susu kambing dan domba
tidak mengandung zat tersebut. Sehingga lebih aman di konsumsi oleh penderita
anak hyperaktif.